Klik Indomaret, Belanja Jadi Dekat Di Mata, Dekat di Jari

Klik Indomaret, Belanja Jadi Dekat Di Mata, Dekat di Jari

“Kami Hadir Melayani Anda”

Kalimat itu terbaca dalam sebuah plang yang kutemukan di pertigaan kawasan jalan Pelita Samarinda pada Kamis (29/9) lalu.

Aku mengikuti sajalah arah panduan dalam plangnya, yang ternyata menuntunku ke sebuah bangunan toko swalayan baru, iya benar terdapat cabang baru Indomaret di sana.

Dan kuhitung, kini sudah terdapat dua cabang toko Indomaret yang letaknya berada  di arah belakang  dan sebuah cabang lagi, dari arah depan rumahku.

Indomaret di Kawasan Pelita Samarinda
Plang promosi Indomaret

Duh, bagiku belanja kebutuhan harian di Indomaret kok semakin dekat saja,  di hadapan mata ya?

Masifnya kehadiran Indomaret di sekitar tempat tinggalku, tentu saja mudah kali memanja diriku memenuhi kebutuhan harian dengan harga barang pokok yang layak, bukan?

Terlebih Indomaret selalu memberikan harga-harga  promo, yang bisanya dijaja dihadapan kita, kala memasuki area Indomaret. Ah rasaku ini, pastilah seperti rasamu jua, jika menemukan kenikmatan berbelanja dengan harga promo itu.

Dan wajarlah, jika sudah melihat plang yang berisi informasi harga promo kebutuhan pokok membuat kita lebih gercep  untuk mendapatkannya.

Karena biasanya stok barang yang dijaja dengan harga promo jumlahnya akan terbatas, dan dijaja dengan waktu yang singkat. Jadi ya maaf, siapa cepat dia yang dapat!

Namun jika dipikir, apa iya sih, kita harus sigap memeriksa  plang informasi harga promo yang terdapat di sekitaran Indomaret, berulang-ulang, di setiap detiknya?

Padahal lho, dengan menggunakan Klik Indomaret, kita mudah melihat koleksi kebutuhan harian dengan harga yang layak pula, dan  memesannya segera.

Hanya sekali klik  melakukan proses pembayaran pemesanan, selanjutnya pesanan itu akan diantarkan ke rumah oleh sang kurir Indomaret.

Duh sesederhanakah itukah berbelanja dengan  layak di Indomaret, saat ini ya?

Klik Indomaret, adalah aplikasi yang kta bisa sematkan di Gadget kita, menampilkan etalase kebutuhan pokok harian kita, di layar Gadget kita.

Dan asiknya lagi, via aplikasi Klik Indomaret kita akan selalu mampu bergerak gercep untuk mendapatkan penawaran barang-barang promo di Indomaret, yang jua sedang dijaja di tokonya, untuk lekas  dipilih, sembari rebahan saja di rumah.

Dan diriku  yakin, pengalaman itu akan menjadikan kesan berbelanja di Indomaret yang nyata, semakin dekat di mata, dekat di jari saja!

Tampilan Aplikasi Klik Indomaret I Dokpri

Nah, sini, mari kita buktikan saja, kenikmatan berbelanja via aplikasi klik Indomaret itu gih! Dan akan kutunjukkan kesan manis ituh ala aku!

Memiliki aplikasi Klik Indomaret gampang, regestrasi akun mudah!

Menyematkan aplikasi Klik Indomaret di Gadget kita ternyata mudah? Coba saja cari aplikasi Klik Indomaret di Google Play!

Jika sudah menemukannya, lekas klik install saja sebentar, dan dalam sekejap ikon aplikasi  Klik Indomaret akan menyemat di layar Gadget. Dan siap untuk diklik-klik, memasukkan barang-barang kebutuhan kita di keranjang belanjaan online.

Namun untuk memulai berbelanjanya, akan terdapat beberapa syarat yang harus kita penuhi dahulu. Yuk perhatikan apa saja perihal penting itu!

 

Pertama, siapkan nomor selular yang aktif, yang tertanam dalam Smartphone kita!

Nah nomor selular akan menjadi indentitas para user aplikasi Klik Indomaret.

Dengan hanya menggunakan nomor selular itu, sistem akan mudah memverifikasi kepemilikan kartu, dan akhirnya menjadi entitas  akun aplikasi Klik Indomaret di Gadget yang kita genggam.

Prosesn verifikasinya cepat, dengan hanya melewati pengetikkan ulang nomor OTP yang terkirim lewat pesan SMS/Whatsapp di Smartphone, ke dalam kolom yang sudah disediakan. Dan kita akan bersiap untuk memulai pendaftaran akun aplikasi klik Indomaret ini.

Kedua, siapkan Data diri, sebagai database aplikasi Klik Indomaret serta E-wallet I-saku-nya

Nah, jika proses di atas sudah benar dan  sukses,  kita akan beralih pada proses selanjutnya!

Proses selanjutnya untuk  melengkapi database user Klik Indomaret, yang jua sangat penting untuk kelancaran pemesanan kita.

Akan terdapat 4 item, data diri yang harus disiapkan, untuk melengkapi proses regestrasi user di aplikasi ini.

  • Nama lengkap
  • Alamat domisili yang lengkap, yang akan mudah dipandu oleh sistem, dengan Google map
  • Tanggal lahir
  • Nomor rekening Bank

Keempat item identitas itu, akan menjadi sangat penting dalam proses memanja kenyamanan berbelanja para user aplikasi Klik Indomaret ini. Terutama dalam hal pelayanan jasa pengantaran belanjaan agar sampai ke rumah kita dengan aman.

Dan juga mampu melayani  proses retur yang –mungkin— terjadi, yang disebabkan oleh kesalahan sistem aplikasi Klik Indomaret/pelayanan merchant-nya.

Terpenting, kita harus menyiapkan kata sandi, yang berguna untuk membuka aplikasi Klik Indomaret, kala ingin masuk dan berjalan-jalan ke toko maya Indomaret, memilihkan  kebutuhan harian kita itu  segera.

Setelah puas mengklik sana-sini, untuk memasukkan barang kebutuhan kita ke keranjang belanjaan. Akhirnya proses pembayaran akan menjadi langkah pamungkas bukan?

Pilihan pembayaran dalam aplikasi Klik Indomaret

Oleh karena, aplikasi Klik Indomaret juga  sudah menggandeng aplikasi e-wallet, yakni aplikasi i-saku untuk memudahkan kita melakukan proses pembayaran pemesanan belanjaan kita.

Nah, artinya, ya kita harus menginstal jua aplikasi i-saku-nya, yang nantinya aplikasi i-saku akan terhubung secara otomatis ke aplikasi Klik Indomaret ini.

Dan data yang diperlukan untuk menyematkan aplikasi i-saku hampir sama dengan aplikasi klik indomaret ya! Siapkan saja nomor selular yang kita daftarakan di Klik Indomaret tadi, untuk diverifikasi oleh sistem i-saku dengan OTP juga.

Lantas terdapat  data lain yang disiapkan, yakni pengisian nama lengkap sesuai KTP, tanggal lahir, serta alamat e-mail, dan status pekerjaan.

Dan terpenting lagi jangan lupa! Siapkan pula 6 angka,  password kuat untuk proses validasi setiap pembayaran via i-saku nantinya ya!

Dan  semua data diri yang digunakan sebagai database yang disyaratkan, tidak pernah menyertakan KTP lho, terlebih meminta foto selfie bersamanya!

Nah, setelah semua beres, tugas kita selanjutnya adalah mengisi  saldo i-saku, via Bank yang kita pilih, dengan jumlah secukupnya. Dan untuk proses pengisian saldo, ternyata sama mudahnya kok seperti pengisian/top-up e-wallet atau pulsa yang sering kita lakukan di atam, atau internet mobile.

Ketiga, semua Proses transaksi, di Klik Indomaret pasti aman!

Lantas, jika proses pengisian saldo itu selesai dengan sejumlah dana dari rekening Bank, maka tahap ini akan menjadi penanda, untuk memulai belanja dengan mudahnya via aplikasi Klik Indomaret.

Hal selanjutnya adalah coba  kembali ke aplikasi Klik Indomaret, dan masuk ke halaman profil.

Cek dulu pada menu Akun terhubung untuk memastikan apakah akun aplikasi i-saku kita sudah benar-benar terhubung di aplikasi Klik Indomaret? Jika belum, lekas saja hubungkan dengan mengklik tombolnya, sampai terbaca jumlah saldo i-saku yang sudah kita isikan, dan terlihat jelas di dashboard profil aplikasi Klik Indomaret.

Jika benar  yakin, tahapan ini sudah dikerjakan, ya mari kita memulai merasakan kenikmatan  belanja online  di Indomaret itu!

Proses pembayaran klik indomaret

Nah, pada Sabtu (30/9), aku coba melakukan sebuah transaksi belanja online, dan memilih barang kebutuhan pokok, via klik Indomaret ini.

Barang pesanannya sih gak banyak, hanya dua kantung minyak goreng yang masing-masing  berukuran 2 liter, yang kebetulan mendapati diskon 32% dari harga Rp 44.200 per kantungnya,  meluncur seharga  Rp 28.400. Murah gak sih?

Lantas,  sebenarnya untuk mendapatkan informasi mengenai barang diskonan di sana, kita bisa menjelajahi laman utama pada aplikasi Klik Indomaret.

Di sana terlihat ada menu Promosi minggu ini. yang menjaja semua produk promo, cek saja!

Ada jua laman produk terbaru, produk terlaris serta produk segar yang bisa menjadi produk yang kita cari. Yuk pilih mana yang suka!

Jika mau lebih detail mencari ragam koleksi kebutuhan harian kita, kita bisa scrool di bawah lagi –masih– pada laman aplikasi. Dan disana terdapat menu kategori kan?

Lekas klik saja tombol menu itu, dengan jari kita. Nah kan, di sana akan terdapat ragam pengelompokkan kebutuhan harian, yang jua mudah kita klak-klik, untuk dimasukkan ke dalam keranjang belanjaan.

Jika sudah cukup berbelanja, ikon keranjang yang terdapat di atas laman utama aplikasi, akan menampilkan angka berwarna merah, yang artinya adalah tanda yang  menunjukkan akumulasi item belanjaan kita. via aplikasi tadi.

Pilihan pembayran klik indomaret

Ya sudah, aku klik saja sekali keranjang belanjaan itu, dengan jari ini, untuk dapat  menampilkan proses check-out, dan memudahkan kita memeriksa lagi item barang dan  jumlah satuan item barang belanjaan kita.

Sudah? Jika sudah, pastikan klaim total billing untuk belanjaan sesuai lho. Dan akhirnya di bawah tampilan check-out, terdapat tombol bertulis bayar, klik saja perlahan.

Dan proses pembayarannya akan otomatis dilakukan oleh i-saku yang sudah terhubung di aplikasi klik indomaret ini. Lekas Klik saja, dan kita hanya tunggu prosesnya beberapa saat.

Aku hanya menebak saja, jika setelah melakukan proses itu, mungkin rasa kita akan  sama, yang berucap, “Belanja via aplikasii Indomaret benar-benar  semakin dekat di mata, dekat di jari saja”

Keempat, pengiriman pesanan belanja cepat,harga terjangkau

Nah, jika saja kita cermat membaca  satuan-satuan harga yang akan mengakumulasi jumlah total tagihan belanjaan di Klik Indomaret.

Di sana kita akan menemukan item harga jasa pengantarannya yang mungkin mahal-murahnya akan relatif, antara satu user dengan user aplikasi klik indomaret?

Namun bagiku, aku merasa ya harga jasa pengantaran pemesanan belanjaan ku relatif murah kok! Hanya Rp 5000 saja! Dan untuk mencari jawaban mengenai keterjangkauan itu, tentu mampu dipantik oleh jauh-dekatnya merchant/toko Indomaret yang melayani pesanan kita..

Artinya, semakin rumah atau tempat tinggal kita dikepung oleh toko swalayan Indomaret, potensi kemudahan pemenuhan pesanan, keterjangkauan harga pengantaran pastilah mudah memanen rasa kepuasan  pelanggan.

Dan terpenting –lagi– dengan massifnya Indomaret di sekitar kita, akan mudah memberikan banyak pilihan atas koleksi kebutuhan harian, dan menjajanya di depan mata, dekat jari-jari kita, untuk diwujudkan via aplikasi klik Indomaret, bukan?

Indomaret poinku, memanjaku berbelanja di Indomaret, lagi dan lagi!

Ups, ada yang terlupa, yang tak boleh terlewati, bagi user aplikasi Klik Indomaret. Yakni kita harus jua menyemat jua aplikasi Indomaret Poinku lho ya!

Masih di aplikasi Klik Indomaret, cobalah cek saja laman profil kita!! Di sana, selayaknya kita juga harus juga menghubungkan diri dengan ikon/menu Indomaret Poinku, selain dengan i-saku.

Caranya, dengan hanya mengkliknya sekali, kita akan dipandu untuk menginstal aplikasinya, dan mudah menyematkan aplikasi Indomaret Poinku di Smartphone, bersandingan  bersama aplikasi Klik Indomaret.

Indomaret Poinku

Nah jika sudah berhasil membuka aplikasi Indomaret Poinku, kita akan mudah melihat berapa banyak sih jumlah poin kita yang mudah dipanen dari aktivitas belanja online via aplikasi klik Indomaret selama  ini?

Jika melihat aktivitas pemesanan perdanaku pada saat ini, aku malah sudah memanen 226 poin.

Masih, di aplikasi itu jua, akan terpajang hadiah atau reward apa yang bisa kita tukarkan dengan koleksi poin berbelanja kita tadi, jika poin mencukupi.

Namun  jika tidak mencukupi, namun  kita suka dengan barang promosi itu, kita masih tetap bisa memilikinya dengan menggunakan saldo  i-saku memesannya.

Oh iya, di laman Indomaret Poinku itu juga, kita akan diajak menjelajahi berbagai informasi produk yang menghamburkan ragam jumlah poin promosi, namun berlakunya akan dibatasi dengan  durasi waktu .

Jadi, memang seharusnya mata dan jari kita jangan sampai lelah, mencermati dan mengusap laman aplikasi Indomaret Poinku juga, memanenkam lebih banyak hadiah atas poin dan reward pembelanjaan kebutuhan harian yang  sudah di klik  di aplikasi klik Indomaret ya!

Nah untuk memaksimalkan keuntungan berbelanja online via aplikasi Indomaret Poinku. Para user aplikasi klik Indomaret juga harus terus mengupdate alamat pengiriman hadiahnya ya! Terutama bagi kita yang mudah mobile berdomisili, namun tetap mengandalakan aplikasi klik indomaret di mana saja.

Agar kepastian pengantaran koleksi kebutuhan promo dapat dijangkau dengan mudah dan aman.

Belanja di Klik Indomaret itu rasanya..?

Pengalaman berbelanja online via aplikasi klik Indomaret pada Jumat (30/9) lalu, bagiku sudah memberikan sebuah rasa baru pengalaman berbelanja.

Dan pastinya, pengalaman-pengalaman para pelanggan Indomaret akan lebih memanen ragam rasa kepuasannya, yang mudah ditumpahkan, ditularkan, dan digali keseruannya via blog klikindomaret.

Namun, tak ada gading yang tak retak bukan? Semakin kita mengandalkan aplikasi klik Indomaret, tentu kita juga akan mudah menemukan celah, agar dapat menjadi penyempurna oleh pengembang  aplikasi klik Indomaret di masa mendatang.

Dan menurutku celah itu adalah:

Kurir harus lebih koordinatif memastikan keterhubungan kala proses pengiriman pesanan

Menunggu pesanan datang ke rumah akan menjadi hal yang menyenangkan, bahkan bisa menjenuhkan, bukan?

Hal tersebut pastilah mudah dipantik kala kita sendiri, atau sang kurir mendapatkan permasalahan kala menunggu pesanan.

Apakah kita sebagai pelanggan harus segera pergi, karena kemendadakan pada saat menunggu pesanan. Padahal sang kurir Indomaret sebentar lagi tiba di rumah.

Atau sebaliknya sang kurir sedang terjebak macet atau kendaraan macet di jalan.

Oleh sebab itu, sang kurir dan pelanggannya harus mampu selalu on-line, dengan tidak mematikan perangkat Smartphonenya masing-masing dan memastikan keterhubungan. lewat aplikasi chatting pihak ketiga terjaga. Sehingga kordinasi pengantaran bisa lebih mudah dan aman, lewat kepastian waktu kapan tibanya.

Artinya, pengusahaan atas transparansi keterhubungan kurir dan pelanggan harus diupayakan ditampilkan di dalam aplikasi  Klik Indomaret ini. Bukan lagi hanya sekedar notifikasi saja yang tampil di layar aplikasi.

Aku sih membayangkan kelak,  aplikasi klik Indomaret dapat juga menampilkan peta yang memperlihatkan pergerakan sang kurir kala mengantarkan pesanan dari  rumah ke rumah.

Sehingga kita sebagai pelanggan bisa berhitung  waktu, kapan pesanan kita akan sampai di rumah.

Transaksi belanja di Klik Indomaret hanya menunggu diantar

Harusnya terdapat pilihan Merchant, untuk berbelanja online via aplikasi Klik Indomaret

Massifnya toko Indomaret yang hadir di sekitar kita membuat banyak pilihan bagi kita bukan? Jarak tentu menjadi alasan bagi kita untuk bertandang langsung ke sana dan berbelanja.

Nah oleh sebab itu, perlu juga kehadiran pilihan bagi pelanggan untuk memilih merchant yang terdekat saja, berbelanja maya di Klik Indomaret, bukan hanya mengandalkan merchant random yang dipilih oleh sistem.

Hal tersbut akan mempermudah  sang kurir memburu waktu untuk sampai, terlebih jika jarak antar merchant dengan rumah pelanggan berjauhan. Jika memang terdapat masalah itu, sang pelanggan bisa langsung datang ke Merchant dan mengambil barang pesanan, tanpa harus menunggu lama.

Oleh sebab itu, perlu pengembangan aplikasi ini, terutama mengenai  tampilan lokasi peta, layaknya Google map. Dimana pelanggan bisa melihat lokasi merchant Indomaret yang terdekat, dengan tempat tinggal kita, dan berbelanja online di sana.

Penutup

Kurir Indomaret

Aplikasi Klik Indomaret bagiku adalah sebuah terobosan untuk meningkatkan kemudahan aktivitas berbelanja itu.

Terlebih bagi kita yang memiliki jam aktivitas di luar rumah yang tinggi. Namun terlepas dari alasan apapun, added-value yang ditawarkan aplikasi Indomaret Poinku cukup memuaskan.

Hal itu bisa menjadi sebuah petualangan baru, untuk mampu mendapatkan manfaaat dan keuntungan lebih, atas aktivitas berbelanja harian, yang pasti kita lakukan.

Rasakan saja! Kala mendapati pesanan kita telah tiba tepat waktu, dengan kondisi layak. Di sisi lain, poin belanja kita terus bertambah, dan dapat kita tukarkan secara langsung dengan barang lainnya.

Kita pastilah lekas tersadarkan jika aplikasi klik Indomaret ini benar-benar membuat aktivitas belanja, makin dekat di mata, dekat di jari, bukan?

All photo Dokumen Pribadi/Aal Arbi

Canduan Mana, Menjadi Maker atau Hanya User Aplikasi Mobile ya?

Canduan Mana, Menjadi Maker atau Hanya User Aplikasi Mobile ya?

Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa klik Dumet School sekarang!

Setelah mengikuti kelas Dumet School, kita lekas yakin bisa membuat Aplikasi Mobile Android  dan iOS dengan menggunakan Angular dan Ionic Framework


banner_lombamenulisblog_300x250

Kira-kira nikmat mana lagi yang kita dustakan, ketika sedang menggenggam Gadget kita ini ya?

Karena semua kelezatan aplikasi mobile di dalamnya, pastilah berhasil memanja kebutuhan, sekaligus keinginan kita. Membuat kita mampu berkenalan intim dengan tehnology-digital masa kini. Dan berhasil merayu kita, untuk menjadi user  yakni pengguna setianya.

Kapasitas RAM di Gadget kita, wajar bisa menjadi alasan pembatas menyematkan banyak aplikasi menarik yang tersedia. Dan pada akhirnya, kita hanya bisa memilihkan beberapa Aplikasi mobile favorit saja yang benar-benar ‘bermanfaat’

Dan itu pastilah sulit untuk memilihkannya kan? Karena silih-berganti kehadiran aplikasi mobile teranyar, pasti akan sayang dilewatkan.

Nah memang, kita harus mengakui jua, di masa Pandemi, keberadaan aplikasi mobile sudah berhasil menjadi medium, melayani kebutuhan manusia apa saja, yang kini hanya terkungkung di rumah saja.

Malah secara sadar, penggunaan aplikasi mobile sudah menjadi sandaran baru kita, dan   berhasil menyaji candu kepada usernya, ketika kita sedang bertatapan di layar Gadget.

Lalu apakah kita sudah benar-benar berhasil menegak candu pada aplikasi mobile pilihan kita, yang tersemat di Gadget kita?

Entah kita –hanya- menjadi user setianya saja, atau  pula kita telah berhasil menjadi maker Aplikasi mobile itu.

Nah itu tentu akan lebih menarik, jika dikaitkan –lagi- dengan banyak fenomena yang terjadi di masa Pandemi. Dan mari kita buktikan saja-lah, untuk merasakan candu aplikasi mobile yang pastilah nikmatnya tiada-tara.

Yuk, menengak candu itu, sembari berselancar di Aplikasi mobile pilihan!

Nah, pernahkan kita bertanya pada diri kita sendiri, apa sih alasan kita menyemat aplikasi mobile pilihan di Gadget?

Bisa saja alasan utamanya,  aplikasi pilihan kita tadi massif disematkan. Dan itu akan memudahkan kita terhubung ke banyak orang.

Ambilah contoh, salah satu aplikasi mobile yang mendunia, yakni Youtube, yang –saya yakin- juga sudah tersemat apik di Gadget kita.

Coba rasakan saja, ketika berselancar di aplikasi Youtube tersebut. Kita pastilah merasakan kelezatannya, seraya kita memanen banyak informasi di dalamnya kan?

Lebih lanjut, sebagai user aplikasi mobile Youtube ini, kita juga dengan mudah mengimprovisasikannya. Yakni dengan menjadikan diri kita Content-Creator di aplikasi ini.

Jika berhasil, katanya kita akan sangat mudah menghisap manisnya candu yang kita maksudkan itu? Marilah kita bayangkan saja sosok-sosok Atta Halilintar, Ria Ricis sampai Raditya Dika, dan masih banyak Youtuber lainnya.

Nah ternyata menjadi user sejati aplikasi ala Youtube saja kita bisa mengandalkannya sebagai sumber pendapatan lho.

Namun ya untuk memanen hasilnya, diperlukan ide kreatifas tingkat tinggi dan juga skill mengemas konten agar layak laris dijaja di aplikasi mobile Youtube.

Selanjutnya, kita bisa saja bertanya, dari mana sih, aliran candu yang bisa dikecap para user aplikasi  Youtube tadi? Siapa tahu kita bisa jua mencobanya, dan jua beruntung mengecap candunya!

1. Youtube Partner Program

Mengecap madu aplikasi YouTube kita bisa kita mulai dengan ikut program ini. Dimana cara kerjanya, kita akan mengundang para iklan, yang biasanya hadir memotong konten youtube kita, yang sedang para viewer saksikan.

Tentu saja, untuk bisa mengikuti program ini di aplikasi ini. Kita harus memenuhi Syarat dan Ketentuan Berlaku (SKB) yang disayaratkan Youtubu. Seperti kemampuan kita menaikkan jumlah subsriber akun Youtube kita hingga mencapai 1000 akun. Dan juga watch time minimal 4000 kali putar. Mampu?

Nama keluarga Gen Halilintar tentu tidak asing lagi. Hingga saat ini, bahkan Atta sudah mampu menggaet 21.7 juta subscribers, menjadikannya sebagai Youtuber indonesia yang memiliki banyak pengikut. 

Adapun gaji YouTuber Atta Halilintar bisa mencapai Rp 5.1 miliar hingga Rp 81.6 miliar per tahun. 

Penelusuran SocialBlade!

Atta Halililintar

Atta Halilintar
Youtuber

2. Youtube Sponsorship

Nah program kini juga kita bisa coba! Dimana produk iklan tertentu akan rela membayar para Youtuber atas konten keren kita tadi. Biasanya bayaran yang ditawarkan  sekitar Rp 750 ribu per 1000 penonton. Dan yang pasti jika kita sudah berada di level ini,  kita pastilah bukan seorang Youtuber yang kaleng-kaleng ya? Terkenal lah gitu!

Berkat konten squishy yang sering ia tayangkan, kini Ria Ricis atau Ria Yunita mampu menggaet 19.4 juta subscribers, dengan total penghasilan per tahun antara Rp 1.8 miliar hingga Rp 28.8 miliar.  

Penelusuran SocialBlade! 

Ria Ricis

Ria Ricis
Youtuber

3. Youtube affiliate marketing

Berselancar di Youtube, Pastilah kita pernah menemukan dan menyaksikan review konten produk tertentu ya? Nah begitulah program ini bekerja dan menghasilkan pundi buat kita. Jadi intinya, pengiklan akan membayar kita, melalui CTR. Serta berapa banyak orang yang membeli produk lewat link yang kita sematkan dalam konten kita di Youtube.

Dengan kepintarannya dalam membuat konten yang menarik dan menghibur, Raditya Dika berhasil meraup hampir 8.6 juta subscribers. Penghasilannya bahkan cukup menggiurkan, yaitu sekitar Rp 2.6 miliar – 46 miliar per tahun.

Penelusuran SocialBlade! 

Raditya Dika

Raditya Dika
Youtuber

Candu menjadi maker aplikasi mobile, juga tak kalah manisnya lho!

Nah cerita di atas, memang baru mengulas manfaat salah satu dari banyak aplikasi mobile pilihan di Gadget kita, Yakni YouTube.

Namun jika kita menikmati hadirnya banyak aplikasi mobile lainnya, pastilah memberikan celah kepada para usernya. Yakni agar kita jua bisa mengkapitalisasikannya menjadi sumber pundi, dan selanjutnya bisa menjadi candu kehidupan!

Dan wajar jika lantas, kita bertanya-tanya pula kira-kira berapa banyak pundi pula yang para maker alias penyipta aplikasi mobile dapatkan ya?

Karena ya logis saja, jika para maker ini sudah berhasil membuat panggung para usernya itu untuk meraup pendapatan yang melimpah ruah.

Periklanan pastilah menjadi andalan banyak aplikasi menyipta candu berupa pundi pendapatan tadi. Sebagai bocoran saja, pada kuartal ketiga 2020, -barusan- YouTube berhasil meraup 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 70 trilliun lho.

Hiks,  kita bisa lekas ambil kesimpulan saja jika setajir-tajirnya para user baik Gamers, Selebgram sampai Youtuber  itu. Ya tetap saja para maker-nya yakni penyipta Aplikasi mobile, bakal lebih tajir  menuai candunya.

Dan, selanjutnya ya tidak ada  salahnya jua, jika kita lekas berkenalan dengan banyak para maker itu, atau penyipta aplikasi mobile. Karena mereka sudah berhasil merasakan manisnya candu menjadi maker aplikasi mobile itu kini dan akan datang.

Bill Gates

Bill Gates
Pendiri Microsoft

Jeff Bezos, CEO Amazo

Jeff Bezos
CEO Amazon

Mark Zuckerberg CEO Facebook

Mark Zuckerberg
CEO Facebook

Dengan mengenal sosok-sosok itu semoga saja akan mendorong dan membawa kita, untuk mau menjajal peruntungan di dunia maya.

Dan segera memutuskan apakah kita mau hanya menjadi user saja? Atau malah sudah memiliki angan menjadi sosok para maker alias penyipta aplikasi mobile yang lebih menarik lagi di masa depan?

Namun wajarlah jika ternyata keduanya bukan pilihan. Melainkan, keduanya memang  sama-sama bisa ditekuni untuk merasakan candu  yang sesungguhnya. Iya menjadi user sekaligus maker aplikasi mobile.

Candu Aplikasi mobile: pemacu kebangkitan ekonomi masa depan?

Nah berbicara candu, atau ketergantungan kita pada aplikasi mobile saat ini, tentu saja sangat beralasan.

Namun konteks istilah candu ini, haruslah bermakna positif, dalam rangka, usaha meningkatkan pendapatan ekonomi. Bukan semata hal kesenangan saja.

Terus apakah kita juga merasa jika kehadiran aplikasi mobile di Gadget kita kini, semakin vital perannya? Dimana jika kita mengaitkan pada fenomena sisi ekonomi lainnya di masa Pandemi ini.

Artinya Aplikasi mobile kini tidak berbicara pada hal hiburan semata, namun sudah menjelma menjadi industri maya yang prospek dan serius untuk dijalankan.

Lihatlah, masa Pandemi, kondisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebagai jantung perekonomian Indonesia keberadaanya tertekan.Rerata omsetnya hanya 15-10 % pada kondisi normal.

Survey Sensum & NeuroSensum, mencatat 59% UMKM harus bisa beradaptasi lewat jejaring tehnologi, terutama aplikasi mobile e-commerce.

Hal itu wajar adanya, jika kita benturkan fakta, keberadaan unit usaha Indonesia, memang yang masih minim memanfaatkan ekosisitem digital. Terdapat sekitar 906 Koperasi atau 0.73% dari jumlah koperasi aktif, yang memiliki website.

Akhirnya, kini Pemerintah mendorong pada aplikasi kemajuan digitaliasasi agar menjadi pintu masuk dunia usaha, mulai dari proses produksi hingga ke pemasaran.

Namun hal penting yang harus diingat jua, bagaimana ekonomi digital nantinya bisa berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah transaksi e-commerce. Ini juga menjadi PR kan?

Asosiasi Penyedia Jasa Internet (APJII), menyebut pada tahun 2019 pengguna internet berjumlah 196.71 juta pengguna.Angka itu tumbuh 8.9% dari tahun 2018.

McKinsey juga memprediksi, pasar e-commerce Indonesia tahun 2020, akan tumbuh melesat 55 hingga 65 milliar dollar AS.

Artinya lagi, modal inilah yang akan menjadikan candu, tantangan dan momentum untuk kita, semua pelaku usaha, untuk lebih intim masuk ke ekosisitem Digital.

Dan tentu saja,  tantangan itu akan menjadikan kita bukan hanya menjadi smart-user aplikasi mobile saja.

Namun juga mendorong kita menjadi smart-maker aplikasi mobile yang bermanfaat dan menarik, guna mendukung industri ruang maya yang sangat prospek tadi. Sanggup?

Bersama kita yakin mampu mempersiapkan jawaban tantangan era-digital itu?

Bayangan menjadi user aplikasi mobile bisa jadi lebih mudah, daripada menjadi maker aplikasi mobile? Anggapan itu wajar saja terlontar, terutama bagi kita yang –memang- belum intim dengan dunia pemograman.

Alasan awam soal hal itu, bisa saja menjadikan sandungan kita mendulang keinginan awal menjadi Maker aplikasi mobile.

Namun istilah candu yang kita bahas di atas, lagi-lagi bisa saja sih menjadi motovasi logis untuk memaksimalkan celah ekonomi.

Yakni ikut menggarap potensi atas menganganya industri digital yang akan memanja banyak Koorporasi baik kecil dan besar.

Pada prinsipnya, seorang smart-user dan smart-maker aplikasi mobile pastilah harus terbiasa memiliki dan memproduksi ide segar guna merancang dan menjaja kreasinya di publik maya.

Nah untuk melahap keduanya, menjadi smart-user dan smart-maker tentu bukan hal mustahil lagi?

Karena Pandemi ini -tanpa sadar- sudah mendorong dan mengajarkan banyak hal. Minimal Pandemi, sudah menularkan kita semangat untuk terus membuahkan ide segar guna tetap bisa survive kan?

Selanjutnya, para smart-maker aplikasi mobile, tentu akan banyak berhadapan dan mengupas pada hal teknis pemograman. Istilah bahasa PHP, MySQL, Javascript, HTML, CSS sampai Ionic menjadi modal mewujudkan ambisi kita menjadi smart-maker aplikasi mobile kan?

Pertanyaannya, adakah cara singkat yang lekas bisa kita terapkan untuk menguasai hal teknis itu, lalu lekas mengkreasikannya, membuat aplikasi mobile nan menarik?

Jawabanya tentu saja, klasik! Ya kita harus terus belajar soal hal tadi. Meski dari tingkatan dasar, ataupun tetap terus belajar, memahirkannya. Simple kan?

Dumet School, kunci jawaban menjadi Smart-Maker aplikasi mobile!

Pendidikan in-formal bisa lekas kita pilih, untuk mengakselarasi skill kita menguasai dunia digital.

Nah Dumet School, adalah satu dari sekian banyak lembaga kursus yang bergerak di bidang pendidikan, khususnya kursus website, digital marketing, dan design grafis.

Lewat pelatihan IT ala Dumet School, kita akan terlatih untuk menyipta beragam aplikasi andorid dan iOS lewat bahasa program Angular dan ionic Framework.

Dan jangan khawatir, semua masalah dasar soal bahas pemogramannya tentu juga akan dikupas tuntas, guna mendukung produk akhir berupa aplikasi mobile yang sangat berguna kan?

Dumet School sebagai lembaga pelatihan, juga memberikan banyak manfaat terutama soal waktu, materi hingga instruktur yang jua sabar.

1. Waktu fleksibel

Jika terbentur dengan padatnya aktivitas kita untuk mengambil kelas di Dumet School. Jangan khawatir, untuk memilih waktu yang sangat cocok untuk belajar di kelas.

1. Waktu fleksibel

2. Private

Menjaga fokus selama belajar, akan tersedia 1 instruktur yang melayani 1 murid saja. Dengan interaksi ini tentu saja akan mendukung semua proses belajar nantinya.

2. Private

3. Materi

Tersedia pula materi kursus yang paling baru. Artinya, dengan kemajuan era dgitalisasi akan memungkinkan kita mengikuti perkembangan yang sedang inn jua.

3. Materi

4. Konsultasi Gratis

Nah ketika masa kursus berakhir, dan kita masih ingin mengetahui hal apa saja soal pengembangan materi yang kita bahas. Kita masih bisa berkonsultasi soal itu sampai kapan pun dengan instruktur Dumet School.

4. Konsultasi Gratis

Dan untuk bisa lekas membuat aplikasi mobile  tadi, kita bisa mengambil paket kelas kursus membuat aplikasi mobile Premium. Dimana materi  bahasa pemograman meliputi Angular  yakni Frame work Javascript untuk front-end.

Serta adapula materi Ionic Fundamental, yang mengarahkan kita untuk mempraktikkan pembuatan aplikasi  mobile android dan iOS lewat fiture standart.  Dan selanjutnya  materi Ionic Advance, yang jua mempraktikan pembuatan aplikasi mobile dengan fitur advance.

Semua kelas akan berdurasi waktu dua bulanan, dan jatah waktu pelatihannya yang fleksibel tidak terbatas kapan saja.

Nah untuk lengkapnya, terdapat tiga pekat kelas pelatihan yang bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan dan juga Budget kita.

Kelas Premium
Biaya 13 juta

Paket Materi yang dipelajari di kelas yaitu:

  • Angular: Framework Javascript untuk front-end.
  • Ionic Fundamental: Membuat aplikasi mobile apps (android dan iOS) dengan fitur standard
  • Ionic Advanced: Membuat aplikasi mobile apps (android dan iOS) dengan fitur advanced

Syaratnya wajib sudah menguasai HTML & CSS, Bootstrap, PHP & MySQL, dan Javacript.

Estimasi selesai kursus yaitu 2 bulan dengan jatah waktu kursus yang tidak terbatas (seumur hidup) dan sampai bisa. Pembayaran bisa dengan debit, credit, transfer bank, dan cicilan.

Kelas Professional
Biaya 23 juta

Materi yang dipelajari di kelas yaitu:

  • HTML & CSSMendesain layout / tampilan website.
  • BootstrapMembuat website yang responsive
  • PHP & MySQLMembuat program / fitur di website.
  • JavacriptMembuat website yg interaktif.
  • AngularFramework Javascript untuk front-end.
  • Ionic FundamentalMembuat aplikasi mobile apps (android dan iOS) dengan fitur standard
  • Ionic AdvancedMembuat aplikasi mobile apps (android dan iOS) dengan fitur advanced

Estimasi selesai kursus yaitu 4 bulan dengan jatah waktu kursus yang tidak terbatas (seumur hidup) dan sampai bisa. Pembayaran bisa dengan debit, credit, transfer bank, dan cicilan.

Kelas Ultimate
Biaya Rp 28 juta

Materi yang dipelajari di kelas yaitu:

  • HTML & CSSMendesain layout / tampilan website.
  • BootstrapMembuat website yang responsive
  • PHP & MySQLMembuat program / fitur di website.
  • JavacriptMembuat website yg interaktif.
  • OOPPemrograman PHP tingkat lanjut.
  • Codeigniter (Company Profile)Membuat sistem Company Profile.
  • AngularFramework Javascript untuk front-end.
  • Ionic FundamentalMembuat aplikasi mobile apps (android dan iOS) dengan fitur standard
  • Ionic AdvancedMembuat aplikasi mobile apps (android dan iOS) dengan fitur advanced

Estimasi selesai kursus yaitu 6 bulan dengan jatah waktu kursus yang tidak terbatas (seumur hidup) dan sampai bisa. Pembayaran bisa dengan debit, credit, transfer bank, dan cicilan.

Nah setelah mengikuti pelatihan pada kelas Premium, minimal kita bisa berharap dan yakin lekas membuat aplikasi android dan iOS lewat  pemograman Angular dan Ionic Framework dengan mudahnya.

Mimpi Baru Di Tengah Pandemi, Lewat Teknologi Informasi

Mimpi Baru Di Tengah Pandemi, Lewat Teknologi Informasi

Ah teringat, dahulu ketika masih anak-anak, menjadi seorang Presiden adalah mimpi yang selalu diperebutkan ya? Seiring waktu, kita tersadar, perlu perjuangan keras ternyata agar mimpi apa saja kita mudah terwujud. Salah satunya ya belajar memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat saat ini.

Nah terlebih di masa Pandemi, yang sudah menyandra semua aktivitas harian kita untuk mendulang materi, guna mencukupi kebutuhan diri dan keluarga.

Ini serius sebuah ujian yang harus kita lalui lho, terlebih upaya ekstra keras kita mengejar mimpi-mimpi kita tadi-kan?

Nah sekarang tersadarkan jika Teknologi infomasi itu penting? Dan kini sudah berkembang pesat menjadi banyak platform untuk bisa kita nikmati mudah lewat Gadget.

Tunjuk saja, hadirnya Portal berita, Website-pribadi, Marketplace sampai Aplikasi-informatif yang tersemat dan diakses di dalam Gadget dengan mudahnya.

Semua adalah buah tangan hasil kreatifitas pengembangan teknologi informasi yang tidak pernah lelah menyuapi kebutuhan informasi apa saja buat para User, di dunia maya!

Belum lagi, hadirnya media-sosial yang membawa banyak pengaruh di masyarakat, dan sudah menjadi tulang punggung kegiatan ekonomi, sosial bahkan politik sekaligus.

Pernahkah kita bertanya, apakah pengembangan teknologi informasi tadi, sudah jua kita manfaatkan semaksimal mungkin ya?

Tentu ya tindakannya ya dengan tidak hanya menjadi user saja, namun berani menjadi maker.

Seperti mencoba menjadi pengusaha-online sukses dengan omset berlimpah, pemilik marketplace atau mencipta start-up aplikasi apalah gitu? Atau menjadi Blogger atau influenser hebat? Hiks…

Nah siap mengganti mimpi baru sekarang? Atau terus mempertahankan mimpi lamamu menjadi Presiden itu?

Muaranya pastilah sama, semua cita-cita inginnya menuju masa depan dengan daya dukung ekonomi yang lebih baik?

Dan yang pasti, pemanfaatan teknologi informasi akan selalu menunjang kok untuk segala aktivitas yang kita kerjakan saat ini! Mari kita buktikan saja yuk!

Pandemi runtunan proses belajar Teknologi Informasi?

Pandemi di abad 20 ini, banyak menghantarkan pelajaran hidup bagi kita. Baik pelajaran dalam konteks kesehatan, yang dimulai dari norma hidup sehat, menjaga kebersihan dan pola makan.

Selain itu ya tentu saja, kita diajak berpikir bagaimana untuk bisa bertahan dari tuntutan ekonomi yang ada sejak lahir, untuk dipenuhi.

Terlebih saat ini, kita langsung dipaksa melek teknologi dalam mengerjakan tugas harian kita, termasuk belajar on-line, yang dirasakan jua siswa dan para mahasiswa?

Nah dalam skala global, Term Teknologi sudah menjadi senjata dalam mengangkat perekonomian negara?

Lihat sajalah negara-negara maju, yang selalu saja mengandalkan teknologi untuk mengembangkan industry mereka. Dan tentu saja, mereka terus memproduksi SDM di bidang teknologi dari institusi pendidikannya.

Ada hal yang mungkin bisa buat kita lekas melek teknologi nih! Diprediksi di tahun 2030 nanti Robot dan Artificial Intelegance (Al) akan ramai mendisrupsi lapangan pekerjaan lho.

Lapangan pekerjaan yang mengandalkan keunggulan Phisik seperti buruh, pemrosesan data seperti admin, dan pengumpulan data diprediksi kesempatannya 50% lebih, akan punah, tergantikan dengan Robot dan sistem Al tadi.

Disrupsi robot dan Al pada tahun 2030
Infografis katadata.co.id

Dan Bank dunia, juga memprediksi 2/3 lapangan pekerjaan negara-negara berkembang rentan terdampak disrupsi teknologi itu, termasuk Indonesia.

Akhirnya diprediksi Disrupsi Robot dan Al itu akan melenyapkan 6 juta jenis lapangan pekerjaan lama. Namun menghasilkan 24 jenis lapangan pekerjaan baru yang tentu berkaitan dengan pemanfaatan teknologi lebih luas lagi.

Berkaca dari itu, budaya membaca informasi bermanfaat, kemudian mempraktekannya, dan kembali menuliskan pengalaman baru dari percobaan yang dilakukan, akan menjadi proses belajar yang penting.

Dari sini, bisa saja menjalani Pandemi yang selalu berkaitan penerapan teknologi menjadi Langkah awal, untuk memecut semangat kita dalam meninti mimpi terdahulu.

Atau malah bisa menukarkannya dengann mimpi baru yang mungkin saja baru ditemukan di masa ini? Pandemi ini akan menjadi guru terbaik -suer!-

Teknologi sumber inspirasi?

Mungkin kita tidak heran ya, jika banyak lapangan kerja yang berisi SDM yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya?

Sarjana pertanian kerja di Bank -misalnya-, atau menjadi sales, atau malah menganggur? Ini salah siapa ya? Dalam kacamata agama, tentu saja dijawab, jika ini hanya takdir dari Tuhan YME, untuk mematikan perdebatan sia-sia.

Padahal jika hanya ingin menjadi orang sukses dan kaya raya, banyak saja orang bergelar non-akademis malah jua berhasil kok. Eits namun hal ini juga tidak serta-merta direkomendasikan ya!  

Ya terpenting ya adanya niat belajar mandiri dan berlatih, dan mencoba mengkonversikannnya ke dalam pundi.

Nah sekarang, apa sih yang tidak bisa dilakukan dengan pemanfaatan Teknologi?

Misalkan saja, ketika saya yang hanya pembudidya ikan, pedagang kecil yang biasa berjualan door to door, kini sudah merasakah terbantu berjualan dengan hadirnya teknologi Informasi lho!

Pemanfaatan teknologi informasi budidaya ikan

Bagi saya, masa Pandemi yang melarang kita untuk bepergi kemana saja saat ini, eh malah menjadikan potensi lho lewat hadirnya teknologi, dengan aktivitas kita sebagai pedagang!

Nah ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan dijadikan inspirasi di masa Pandemi versi saya.

1. Mencari kanal Promosi yang bisa dilakukan di mana saja!

Media sosial menjadi cara sederhana untuk memulai mengalirkan inspirasi dari pemanfaatan teknologi informasi tadi .

Dalam aktivitas jualan online misalnya, bisa saja memposting gambar produk dan link pemesanan bisa dilakukan dengan mudah kepada teman kita.

Untuk melebarkan segmentasi-nya, kita bisa buat kanal promosi pribadi seperti website domain pribadi yang bisa menjadi pemantik besar promosi lewat media social.

Tujuannya agar informasi tadi bisa rapi dan detail. Ini proses yang sangat sederhana sih, untuk bisa tumbuh menjadi besar, memperlebar segmantasi pasar dagangan kita!

2. Mengikuti langkah sukses pengusaha online!

Sebenarnya model kerjanya sudah banyak kita lihat di Smartphone kita lewat kanal Youtube. Dan banyak dijelaskan oleh banyak pengusaha online, yang sudah sukses berjualan dari balik kursi ber-AC rumahnya.

Ternyata mereka hanya sibuk memajang dagangan mereka secantik mungkin dan meriviw habis dengan banyak kata menarik di laman website domain pribadinya atau kanal promosinya itu, ya tentang produk-produknya.

Penjualan dengan sistem Online, memberikan kemudahan pemasaran
Penjualan dengan sistem Online, memberikan kemudahan pemasaran

Ini menjadi bukti, jika kanal website-pribadi menjadi efektif untuk corong promosi di dunia maya. Sehingga pengunjung bisa menemuinya di mana saja.

Dan segera memesan kebutuhannya dan membayar pada saat itu juga, lewat jasa transfer Bank. Dan produk atau jasa hanya tinggal dikirim saja via kurir.

3. Segera buat kanal promosi sederhana, website domain pribadi

Nah selanjutnya tinggal bagaimana kita bisa menciptakan medium-nya yakni website domain pribadi yang eye-catching di mesin peramban.

Lalu setelahnya mengkopi-paste Langkah-langkah kerja berjualan online yang banyak diberikan oleh banyak pakar bisnis komersil.

Dan perlahan-lahan seiring waktu kita bisa mengimprovisasi cara berjualan kita sendiri, susuai dengan karakter segementasi dagangan kita sih. Tentu saja, menampilkan corak dan kemudahan dalam bertransaksi.

Nah sekarang, pekerjaan rumahnya ya, bagaimana segera membuat medium itu untuk segera menjadi amplifier informasi yang kita ingin sebarkan dan memberikan hasil yang diinginkan kan?

Teknologi Informasi wujudkan mimpi-mu?

Nah saya masih teringat lagi satu teori tentang mimpi, katanya jika kamu bercita-cita ingin menguasai dunia paling tidak kita harus sukses pada dua hal ini, yakni menguasai ekonomi, bisa menjadi pengusaha sukses, dan kedua, berkarir di partai politik.

Ah keduanya memang sangat erat bersautan sih? Karena untuk menjadi orang penting ya butuh biaya dan proses waktu!

Rasa-rasanya teori ini bisa membangkitkan mimpi lama saya deh, sekelas mimpi atau cita-cita menjadi Presiden sekalipun-kan kan?

Eh namun lagi-lagi untuk mencapai itu, tentu saja selain dua di atas, catat jika kita dituntut pula menguasai teknologi informasi. Tujuannya  ya untuk bisa mencitrakan diri kita, produk atau orang lain lewat dunia maya kepada banyak orang!

Hal ini bisa menjadi inspirasi pemanfaatan teknologi informasi berikutnya kan yang bisa digarap? Buzeer-produk , Influenser, motivator, trainner atau banyak lagi dah!

Nah filososfi inilah malah bisa menjadi simpulan sederhana, untuk memulai aktivitas pemanfaatan technology informasi yang saya maksud.

Jika kita sudah lihai mencipta, menguasainya dan memanfaatkanya mediumnya, berupa website domain pribadi. Tinggal tentukan objek jualannya saja, barang/produk atau jasa endorsement nih? 

Jika berhasil dua-duanya ya bagus juga deh. Menjadi pengusaha sukses, dan berhasil mencitrakan diri sendiri pada hal positif di dunia maya. Serta berhasil menarik simpati massa dengan beragam cara dan tujuan entah tujuan politis atau menyebar candu untuk berbelanja.

Ini bisa menjadi bekal mengejar mimpi lama kita menjadi Presiden sekalipun bahkan! Berani? Hiks

Atau malah mimpi menjadi Presiden ini adalah mimpi baru kita? Setelah kita merasa sukses sekali dalam  memanfaatkan peluang teknologi Informasi di masa pandemic ini. Karena ya-mungkin- sudah berhasil mencetak banyak pundi-pundi materi?

Go-ahead saja lah! Jangan takut untuk merebut kembali yok mimpi baru kita. terlebih di masa pandemi sekarang ini. Terus bergerak!

Cover Photo Pexel.com
Jualan Di Marketplace Emang Laku? Jualan Di Website Emang Bisa?

Jualan Di Marketplace Emang Laku? Jualan Di Website Emang Bisa?

Jualan, menjadi kata kunci aktivitas yang marak di masa Pandemi ya? Aktivitas ini mulai terlihat gencar di awal Ramadhan lalu, hingga sekarang. Bukan hanya pakaian, malah jajanan jua gampang terpampang dengan layanan on-line. Lalu sebenarnya Website vs Marketplace, pilihan atau sinergi ya?

Saya percaya sekali jika Kebosanan dan kondisi ekonomi yang menjepit kita selama di rumah saja, bisa spontan kok menciptakan kreatifitas yang layak dijual.

Tidak usah jauh-jauh ah, menjaja jajanan kuliner -misalnya- akan menjadi barang sakti, yang banyak dijamah dikala Pandemi ini kok.

Namun kebijakan PSBB di masa Pandemi bisa menjadi penghalang mendulang kesempatan emas itukan? Jika harus dipaksakan dagangan kita dijaja hanya di toko/warung saja di saat Pandemi?

Ilustrasi jajanan
Dokumen Pribadi

Kenyataan tadi, sudah saya rasakan, kok! Dimana Kuliner yang dijalankan beberapa kawan saya dengan menyaji menu es dan sop buah, kue-kue serta lalapan selama Pandemi tidak seramai sebelum Pandemi atau Ramadhan tahun lalu.

Ditambah lagi musim hujan yang menggebu dan bertepatan masa Pandemi ini, Sepi pembeli!

Namun mau bagaimana lagi? Anggap saja semua rejeki sudah di tangan-Nya, paling tidak keyakinan itu, bisa meredam perihnya kantong-kering di kala Pandemi-kan?

Seseorang teman pernah membisik ke saya, agar jualan kami, dipamerkan saja di media-social, gratis dan mudah kok!

Diphoto atau melalui editing video aplikasi Smartphone, terus diberi kata unyuk-unyuk, disebarkan deh di grup media-sosial. Ini terlihat mudah sekali!-suer-

Ketika dijalani, sehari dua hari bersemangat, namun semingu-dua minggu, ya capek deh! Jadi males lagi untuk update time-line jualan di media-sosial.

Terlintas di pikiran saya, ya mungkin harus merogoh kocek dikit, untuk ber-iklan berbayar di media social atau menyuruh jasa admin medsos, biar segmentasi pasarnya bisa lebih luas.

Maklum di Medsos IG pun Follower saya tidak seberapa, karena ya saya bukan artess. Aih biaya lagi-kan? Dapet untung juga belum!

Bisikan kedua, mengapa tidak mencoba di Marketplace saja, ada yang gratis juga kok! Tinggal daftar akun di Marketplace, pajang gambar yang paling keren, dan tetapkan harga terbaik, kelar deh!

Dan bisikan ketiga, mengapa tidak membuka website toko-online dengan branding domain sendiri? Lebih mudah malah buat promo-promo sendiri, tanpa ketergantungan syarat dan ketentuan berlaku (SKB) seperti menjaja di Marketplace!

Dalam benak saya, menjaja di marketplace dengan branding pelapak pemula begini, emang laku? Terus membuat website toko-online sendiri, emang saya bisa membuatnya sendiri?

Jika dijalani ya, keduanya bisa saja sih dilakukan! Dan pastinya akan membuktikan jika perjuangan memang butuh pengorbanan.

Ya artinya, semuanya bisa saja dimulai dengan mengeluarkan modal yang -relatif- besar atau malah hanya modal dengkul saja, untuk menjawab efektivitas antara Website Vs Marketplace, adalah pilihan atau sinergi tadi.

Jualan Online, yakin bisa?

Seperti ajang UFC, jika dibenturkan jawara efektivitas antara Website Vs Marketplace, pilihan atau sinergi? Bisa jadi seru!

Detik.com, mengatakan jika tahun 2020 ini, sudah sebanyak 64% penduduk Indoensia  merasakan kenikmatan internet sebagai kebutuhan harian, iya termasuk berbelanja ini-itu via Gadget?

Itu artinya sekitar 175.4 juta orang Indonesia, yang selalu berkunjung ke dunia maya dengan membawa tujuan apa-saja, ber-media-sosial, nge-game yang juga sekaligus bisa bertujuan menjual dan membeli sesuatu kebutuhannya.

Saya jua mencatat hasil riset Methamorphosis In A Post Covid World (Reedser), Jika ternyata terbukti ada tren kenaikan 5-10 kali permintaan E-commerce kok, di masa Pandemi ini dibandingkan sebelumnya.

Kata riset itu, ada transaksi harian selama Pandemi yang tercatat 4.8 Juta transaksi per April 2020 lalu, jelas meningkat dibandingkan kuartal II-2019 yang hanya 3-jutaan transaksi saja.

Lalu riset itu mengatakan juga ada peningkatan penggunaan peningkatan pasar e-commerce sebesar 69% selama Pandemi di Indonesia.

Dan riset ini juga berani menyimpulkan jika 77% konsumen tadi, –yang menggunakan pasar e-commerce– akan tetap terus melakukan aktivitas digital pasca masa kebijakan Pandemi nanti.

Dan nilai total penjualan (Gross Marchendise Value/GMV) E-commerce diprediksi bakal meningkat 52% pada tahun ini. Di tahun berikutnya diramalkan terus bisa malah meningkat kan?

Poinnya sih, bagi saya riset ini bisa menjadi pijakan dan meyakinkan kita, untuk memilih system online dalam memulai aktivitas berjualan apa saja.

Dan peluang Website dan Marketplace pasti akan sama-sama terbuka untuk merebut segmentasi pembeli yang disebutkan sangat terbuka dalam riset tadi.

Tapii, melihat fenomena tadi. pastilah kita tersadar, jika Marketplace-pun sebenarnya hanya butiran debu di dunia maya.

Maksud saya, jika dunia maya, yang tak seluas daun kelor itu juga ditinggalin oleh beragam media social dan juga aneka website produk, yang tidak kalah gencar bisa merayu semua warganet untuk berbelanja apa saja. Nah jualan online, yuk!

Pilih Marketplace aja ah!

Promo adalah kekuatan besar Marketplace untuk merayu warganet kan? Kemudahan warganet bertransaki on-line via berbagai kanal Marketplace dan terus saja memanjakan mereka memborong pelapaknya.

Maklum modal owner mencipta Marketplace jua besar, cuy, wajar-lah bisa menciptakan Promo yang lezat-lezat, dan siap disantap pencinta promo!

Infografis Website vs Marketplace
Gambar Diolah-Dokpri

Coba ya tinggal klik saja barang yang kita mau di mesin peramban, berbagai Marketplace dengan kesaktian SEO-nya, bakal manjah selalu nongkrong di halaman depan mbah Google. Memamerkan harga dan gambar produk yang memukau. Tuhkan Marketplace terlihat begitu perkasa dan efektif?

Namun bagi saya pribadi, yang hanya seorang pemula bin otodidak yang mencoba-coba berjualan, bisa saja berpikiran bakal tersisih lebih-dulu ya? Karena merasa kalah bersaing oleh keterjangkauan harga jual barang yang sama-sama dijual, yang dijaja banyak pelapak lainnya.

Belum lagi, pelapak-pelapak tadi saling agresif merayu para pembeli lewat sajian gambar, video produk mereka dan jua promo serta harga yang bombastis. Ini bakal jadi persaingan keras!

Menyeimbangkan kualitas dan kuantitas perlu proses sih! Terlebih ada SKB kan di Marketplace, soal beban fee atas dagangan yang terjual nanti, meski relative murah.

Dan akhirnya apakah kita bisa menghasilkan tawaran harga yang super murah, yang pembeli pasti suka! Nah dapat untung tidak ya?

Sebagai pemain baru, -kata seorang teman sih- berjualan di Marketplace perlu  proses buat  menuai hasil sih? Ya itulah pembuktian jika memang benar kok “perjuangan pastilah butuh pengorbanan kan?”

Pilih Website, bisa buat gak?

Dahulu sering bertanya dalam hati, pasti sulit ya membuat dan mengelola website toko online sendiri? Kita harus dibekali dengn segudang ilmu IT-lah.

Nah dari titik ini saja, bisa memunculkan ketakutan untuk mencobanya, belum lagi dihadapkan dengan biaya-biaya sewa-hosting dan domain mahal! Pasti kita keburu katakan tidaaaak untuk website!

Tapi coba jujurlah, dalam hati kita pasti ingin sekalikan memiliki website dengan branding sendiri? Sehingga jualan kita terlihat professional dan keren gitulah!

Asal tahu saja, hari gini, memulainya tidaklah sulit, kita bisa saja memulainya dengan mengklik Rumah Web, Website yang melayani jasa-jasa sewa hosting murah, pembelian/sewa domain murah dan juga beragam jasa design-web.

Infografis Website vs Marketplace
Gambar diolah-Dokpri

Nah jika kita jelajahi perlahan RumahWeb, kita bisa saja menemukan paket biaya yang cocok dengan kebutuhan website serta kemampuan kantong kita.

Ada banyak penawaran khusus, untuk design web toko online, bersama dengan pilihan nama domain pilihan kita sebagai brand. Jadi ya sesuaikan saja!

Terus lagi, soal SEO jangan kuatir, Rumahweb menyiapkan tool untuk membuat performa web kita lebih baik setiap waktunya, yang gunanya tentu memudahkan pengunjung mencari dan berbelanja produk yang kita jaja lewat website kita.

Ya ujungnya nanti kita berharap website kita malah bisa jadi sebelas-duabelas dengan tampilan dan performa website para marketplace tadi, keyen kan?

Website vs Marketplace, pilih mana?

Nah Website Vs Marketplace, pilihan atau sinergi? Bisa lekas saya jawab sekarang! Saya pikir, keduanya memiliki celah plus dan minus, dari cerita diatas.

Namun dari keduanya bisa kita tangkap, sisi minus yang dimiliki di antara keduanya mana yang bisa segera kita carikan solusi untuk menjadi sisi plus-plus lainnya sih. Website mungkin jawabnya, tapi ya bayangan kita selalu saja akan sulit?

Saya mau bilang, kesukaran dalam membuat dan mengelola website, kini bisa kita lekas convert menjadi kemudahan! Buktikan saja di Rumahweb tadi, buktinya kita bisa mewujudkannya  dan mengelola Website kita dalam waktu 48 jam! Dengan budget mulai Rp 40 ribuan/bulan!

Infografis Website vs Marketplace
Gambar Diolah

Ya gitu deh, memang ya lagi-lagi biaya menjadi starter dalam memulai dan mewujudkan sebuah harapan kemajuan itu!

Artinya, membuat website sendiri ya pasti berbiaya, sedangkan Marketplace -mungkin- murah! Ditimbang-timbang, murah atau gratisan memang lebih menggoda? Wajar!

Logika ini, tentu saja bisa kita rubah untuk alasan hal yang produktif, dimana dengan branding menciptakan website pribadi yang disesuaikan dengan karakter dagangan kita, bisa menjadi magnet sendiri bagi pembeli ke toko online kita!

Samalah ketika beragam Marketplace juga pasti akan terus memperkuat brand domain marketplace mereka lewat beragam promo dan diskon dengan modal besar kan?

Agar pelapak bertambah dan pembeli jua meningkat, terciptalah transaksi yang menhasilkan pundi.

Nah output memaksimalkan website pribadi tentu saja adalah efektifitas penjualannya, yang seiring waktu kita berharap selalu ada peningkatan dalam hal kunjungan dan transaksi.

Nah dari sinilah kita memulai bertahap membangun pondasi website kita agar menarik dan mudah ditemukan di mesin peramban dengan ilmu SEO, tentunya.

Apalah arti biaya sih jika efektifitas penjualan kita bisa meningkat. Toh bisa BEP juga, seiring waktu! Hiks

Nah, saya mau menarik lagi cerita soal dagangan kawan saya, berupa kue, es buah dan aneka lalapan yang terbantu jualannya via website, dan harapannya berdampak positif.

Untuk tahap awal, saya hanya lakukan dengan membuat blog yang bercerita kelezatan banyak kuliner, ditambah dengan video dan gambar-gambar keren kuliner yang dijaja, coba klik dan lihat sendiri! -duh saya promosi nih-

Karena ya  memang kelebihan website pribadi akan memiliki space yang luaskan untuk bercerita produk kita ketimbang space yang ditawarkan di Marketplace? Dan lagi banyak template yang bisa menjadi medium untuk berpromosi sih! Tidak melulu toko online!

Nah seiring waktu, informasi website kita tadi, bisa mudah kita share di beranda media-sosial kita, atau bisa dijadikan informasi tambahan atau identitas pelengkap di Marketplace yang kebetulan juga kita coba.

Tujuannya tentu saja memberikan informasi produk kita sedetail-mungkin kan? jika pengunjung masih penasaran, dabn langsung meluncur di website kita?

Dengan identitas web domain pribadi tadi, kini kita otomatis punya jejaring korespodensi yang professional pula. Apa itu? yakni Email domain pribadi yang otomatis bisa kita miliki dan kelola.

Gunanya ya banyak, utamanya untuk menerima semua pertanyaan dan permintaan pelanggan nantinya soal produk kita, secara mandiri.

Dengan e-mail domain saya aal@arby.my.id misalnya, semua pertanyaan dan orderan pesanan bisa lekas dieksekusi, ah e-mail domain ini contoh saja kok!

Tapi boleh deh, jika kamu mau coba pesan kuliner jajanan yang saya tawarkan di atas, ya tanya-tanya atau pesan langsung saja via email itu ya? Hiks..

Nah terakhir, menurut saya, dalam konteks berjualan apa saja, elemen penting tentu saja promosi yang kita harus bisa semburkan semaksimal mungkin ke segala arah, terutama media dan dunia maya. Marketplace dan Website adalah kanal-kanal yang bisa kita manfaatkan, diantara yang lainnya.

Memilih Marketplace dan membuat Website pribadi, adalah perpaduan yang sangat apik sih, dalam menyalurkan aliran promosi dagangan kita ke pembeli.

Infografis Website vs Marketplace
Gambar diolah-Dokpri

Saya mau katakan juga, pada akhirnya proses ini pasti kita akan butuhkan dan jalani, yakni menjalani proses migrasi dari mode gratisan ke mode professional untuk tujuan yang lebih produktif.

Tentu harapannya akan memcipta harapan peningkatan transaksi penjualan kita secara daring!

Nah kata kuncinya ya, pilihan dan sinergi, kuduanya akan menjadi paket two in one dalam usaha meningkatkan penjualan daring kita. Sehingga sekarang pandai-pandai kita sajalah, memanfaatkan semua kanal promosi yang tersedia.

Semua kanal? Ya minimal, kita bisa bermain cantik antara Website vs Marketplace saja dulu sih! Marketplacenya bisa, Websitenya apalagi. Jadi pertanyaan atas judul tulisan ini di atas, bisa lekas kita jawab-kan? Yuk jawab bisaaa!

Cover Photo Pexel.com
Blog Kompetisi Rumah Web
Instagram Apa Marketplace Ya Buat Mulai Usaha  Jualan Online?

Instagram Apa Marketplace Ya Buat Mulai Usaha Jualan Online?

Katanya Jualan online sih enak, di rumah saja, tinggal mainin Ponsel, orderan dateng sendiri? Sekarang lho banyak kali media sosial yang bisa digunakan, tinggal kuat-kuatan kuota saja dan beradu kreativitas lagi kan?

Ih bertanya lagi apalagi nikmat yang kita dustakan sekarang ini? Sudah medsosnya gratisan malah kadang, harapin wifi gratisan pulak dari tetangga, memang dah modal dengkul numero-uno! Maklum, apa sih yang ga enak kalau sudah Free, saya juga sukak, juaranya malah!

Ada beberapa teman menilai jualan online di Instagram itu enak, sebagian lagi bilang, anuu  pakai marketplace aja biar terima beres! Jadi yang mana ya yang efektif yuk?

Iya saya mengerti sih, Instagram yang dulu awalnya tercipta buat sharing-saharing keseharian, pekerjaan dan rutinitas, eh kini banyak yang maksimalin buat jualan online. Ada yang bilang efektif kok, banyak yang bilang  gak juga! Tergantung follower, terus siapa kamu, yang endorse produknya, hiks! Lalu konsistensi, itu adalah koentji.

Terus kalau Marketplace boleh juga si, banyak kok yang tersedia dan tinggal dipilih, ada Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, JDID dan lain-lain. Dengan ikut di Marketplace kita bisa saja beranggapan sudah punya toko online dengan cara cukup buat akun saja. Terus cuman unggah poto produk yang mau dijualin buat dipajang di marketplace.

Nah supaya gak bingung, kita kupas saja efektifitas jualan lewat Instagram dan marketpace ya, siapa tahu bisa jadi referensi kita nanti buat jualan! –someday atau right nauww-

Instgaram!

Sudah punya Follower berapa kamu? Ratusan ? Ribuan?  -Hiks- Instagram  memang kini jadi primadona ya. Tahun 2013 lalu pertama diluncurkan, eh gilak, pengguna Instagram banjir, di Indonesia tercatat ada 53 juta akun yang aktif.

Jumlah ini rangking tiga besar dunia saat itu. Coba saja, gaet 0.1% saja user instagram tadi, wah bisa jadi tanda-tanda nih. Nah jika PR-nya sudah terjawab dalam menjaring follower lekas saja kita bisa mulai mengelola akun kita menjadi spesial, dengan akun khusus profil bisnis misalnya.

Dengan itu, kita bisa menambah fitur tombol kontak, dan mengetahui demografi follower kita, dan dinamika respon atas jualan kita tadi.

Penggunaannya yang mudah, bisa saja membuat jualan di Instagram tambah asik. Tinggal share photo syantik plus caption unyu’unyu bisa menjadi bahasa marketing paling manjur deh. Lalu jangan lupa buat hastag biar jualan juga makin meluas.

Lantas dengan memosting stories yang semakin lama dan semakin berderet bisa menjadi daya tarik jua. Karena ya tentu durasi penayangannya yang pendek kan 24 jam saja. Instagram stories fasilitas yang harus dimaksimalkan tuh buat mengikat follower kita yang amat berharga ituh.

Nge-hastag sudah! –panjang pulak- terus ya mungkin bisa menggunakan jasa endorse gitu kayak sayah! Hiks. Sekarang banyak sekali kan paid promote seperti WADAI yang bisa membantu marketing produk dengan bahasa kalbu mereka di caption bawah photo atau copy-writing gitu. Ya kalau ada duit lebih bisalah lagi, pakai jasa Syahrini gitu, biar sesuatu!

Atau nih, jika kamu pede dengan wajah yang kekinian  yang kamu milik, ya sikat aja, mengendorse sendiri dengan gaya nan unik maisng-masing. Kemungkinan sih ada dua hasilnya, Follower naik atau –paling buruk- turun. Resiko mah rendah!

Atau ya kalau mau ya modal dikit, bikin lah give-away buat para Follower gitu, dengan sistem MLM dan SKB dengan harus memfollow akun kita buat ikut give-away bagi-bagi hadiah.

Saya yakin mah, banyak sekali akun instagram kini juga sudah menjadikan profesi sebagai pemburu give-away produk. Ayok ngaku siapa biasa seperti itu ya, selalu ikut give-away di IG? Ini segment guys, segment  follower organik lagi!

Marketplace

Marketplace juga gak kalah asik buat dipilih sih, dengan seabreg fasilitasnya dan grastisan juga. Setelah mendaftar akun di Marketplace kita hanya perlu uplod video dan foto produk saja dengan caption yang semenarik mungkin.

Nah tinggal syarat ketentuan berlaku (SKB) saja yang kita deal kan, semacam ongkos kirim untuk setiap produk yang terjual kepada pembeli.

Ya gratiskan saja ongkos kirim bisa menjadi daya tarik buat pembeli sih, padahal harganya sudah dinaikin. Hiks, namanya juga marketing, siapa juga yang tahu. Pinter-pinter kita sajalah.

Selain itu, Marketplace biasanya ramai pengunjung maya, karena Marketplace dengaan modal yang berlimpah bakal bisa menancapkan brand mereka di sana-sini. Sehingga dengan brand kuat tadi, bisa menghadirkan pengunjung maya yang hadir di toko online kita tadi.

Dengan begitu artinya, ya kita dapet paket gratisan lagi kan, karena tidak mengeluarkan ongkos promosi ke pelanggan kita. Terutama soal SEO, pihak Marketplace pastilah setengah mati mengoptimalkan pelacakan produk kita sehingga mudah ditemukan pada laman pertama mesin peramban.

Jadi yang mana?

Nah kayaknya sudah cukup jelas deh yang mana yang bisa dipilihkan buat jualan online? Karena sama-sama gratisan ya sudah jalani aja di keduanya lah! Biar laris manis dagangannya kan? Memang mah, namanya usaha mah, ga ada yang enak, ada saja dinamikanya. So nikmati saja! –katanya si anu begitu-

By Satria Arbie

Photo pexels