Router yakni perangkat yang mampu sambungkan perangkat elektronik lewat koneksi jaringan internet. Tanpa adanya Router, kita sebagai pengguna akan mustahil mengakses internet dan menikmati siaran over the top (OTT) di perangkat kita, layaknya kini.
Jadi menarik membahas Router ya? Karena tanpa kita sadari fungsi dan jenis Router sudah banyak hadir di sekeliling kita
Nah, jika melihat pengertian Router secra spesifik lagi, bisa kita artikan yakni sebuah perangkat jaringan yang berkerja dalam sistemnya untuk menyambungkan ragam Gadget macam Smartphone, Laptop, Tablet, dengan akses layanan internet.
Router bak jembatan penyeberangan saja, yang aktif membagikan akses internet ke berbagai Gadget tadi dengan mudahnya.
Lantas adapula fungsi lainnya, yakni mampu mengelola jenis data yang terkirim (upload) atau diterima (download) oleh perangkat, lengkap lewat aneka informasinya. Aneka informasi itu meliputi jenis dan ukuran data internet yang digunakan.
Dan bagaimana Router bekerja sih? Router akan berperan aktif pengatur paket data internet, yang diupload dan juga didiownload dengan mudahnya, melewati alamat IP yang dimiliki perangkat.
Dan alamat IP perangkat yang baru kali pertama terhubung oleh Router akan ditentukan oleh Router dalam sekejap.
Jenis-jenis Router
Nah setiap jenis Router akan memiliki karakter spesifik sesuai skala penggunaannya, namun tetap saja akan bekerja pada fungsi utamanya seperti yang dibahas di atas.
Lantas, apa saja jenis-jenis Router itu?
1. Core Router
Jenis Router ini pantas memiliki bandwitch besar yang biasanya digunakan Perusahaan besar guna memenuhi ragam kebutuhannya.
Nah Jenis Router ini, akan mudah menyambungkan ragam perangkat dalam sebuah perusahaan –hanya– dalam satu jaringan internet saja.
2. Edge Router
Router ini menjadi jembatan jaringan internal/lokal yang dikenal Lokal Area Network/LAN dengan jaringan eksternalnya yang lebih luas lagi, atau Wide Area Network dan Internet.
3. Distribution Router
Sesuai namanya, jenis Router ini, berfunsgi mengalirkan data dari edge Router yang menggunakan kabel.
Lantas data-data yang mengalir tadi akan ditransmisikan ke perangkat via WIFI.
4. Wirelles Router
Nah jenis yang satu ini pasti sudah tiak asing, bisanya terdapat dalam rumah kita, atau di mana saja, yang berlangganan provider internet. Dimana Router ini kita gunakan lugas menyambungkan pernagkat kita dengan tanpa kabel, atau WIFI
5. Virtual Router
Jebis virtual ini merupakan buah teknologi terkini, yang biasanya hanya berupa software saja, menyediakan jaringan di suatu layanan internet berbasis cloud, atau awan.
6. Wired Router
Wired router: router yang biasa dipakai pengguna internet rumahan untuk menyambungkan perangkat-perangkatnya dengan internet –masih– menggunakan kabel LAN/Ethernet.
Perbedaan Roter dan Modem ?
Melihat fungsinya kita bisa lekas ambil kesimpulan jika Router dan Modem itu sama?
Modem memang merupakan sebuah alat yang jua bisa menghubungkan sebuah perangkat ke jaringan internet jua, melalui saluran telepon, kabel koaksial, dan juga jenis kable lainnya.
Namun Modem yang juga terkenal dengan istilah Modulator demodulator memiliki perbedaan yang terletak di konektor (port) Ethernet yang dipunyai masing-masing perangkat.
Adapun perbedaan kelebihan dan kekurangan dari modem dan router adalah sebagai berikut:
Kelebihan dan Kekurangan Modem
Mudah terhubung ke ISP – Kompatibel secara khusus dengan ISP
Mengubah sinyal dari ISP menjadi sinyal universal yang dapat digunakan komputer
Tidak dapat membuat jaringan lokal idak memancarkan WiFi
Tidak dapat terhubung ke banyak perangkat
Kelebihan/Kekurangan Router
Bisa membuat jaringan lokal (LAN)
Menyalurkan dan membagi koneksi internet ke beberapa perangkat sekaligus
Eh jual pulsa memang masih laku? Jawaban itu gampang-gampang susah ditebak ya? Karena memang banyak sekali aplikasi e-walet hingan mobile-banking juga menawarkan jual pulsa secara mandiri? Lantas bagaimana harga biaya administrasinya kala membeli di sana? Jujurlah, masih mahal kan?
Dalam praktiknya mahal-murah harga pulsa akibat charging biaya adminya, tentu akan menjadi pemicu para pembeli untuk mencari media belanja pulsa semurah mungkin, dan rela kembali mengantre di kios pulsa kita, seperti dulu.
Terlebih, tidak semua orang kan yang memiliki smartphone, dan menyemat aplikasi mobile banking atau e-wallet. Terkadang ada sih, aplikasi mobile-banking tapi kan bo’ong kalau saldonya ‘tidak mencukupi’ melakukan transaksi. Hikss
Lantas, ternyata hadir keberuntungan bagi kita yang sudah memiliki aplikasi Tokopedia, memampukan kita memaksimalkan fitur jual pulsa, iyes menjadi agen pulsa virtual di sana.
Dan yang paling hot lagi adalah, Tokopedia kini telah telah mencipta sebuah aplikasi khusus bagi pemiliki toko, warung, dan individu lainnya yang ingin menambah pendapatan dengan berjualan produk digital, macam pulsa paling murah!
Tokopedia Dok
Bayangkan saja! Bak memiliki minimarket modern berupa warung kecil atau kios, sembari para pengunjung berbelanja kebutuhan harian, kita kelola juga mampu memberikan added-value dengan menjual pulsa termurah-paling murah buat mereka.
Berminatkah menyambut peluang inih? Dan begini keutungannya menjadi mita Tokopedia itu!
1. Mitra Tokopedia menyediakan jualan pulsa termurah dan terlengkap lho!
Dalam aplikasi Tokopedia tadi akan terdapat sajian promo pulsa termurah berupa pulsa paket data serta pulsa telpon termurah serta produk digital lainnya.
Nah dengan melakukan pendaftaran menjadi mitra Tokopedia, yang menyediakan fasilitas tadi, pelak mampu memberikan banyak manfaat buat kita sang mitra Tokopedia. Apa saja itu?
Pertama, pulsanya itu paling murah, karena terdapat potongan langsung bagi pelanggan yang ingin isi pulsa, listrik beserta produk digital lain. Serta menjaid ressler dari perbelanjaan kebutuhan warung juga, harga retail.
Kedua, kita pasti untung-beliung menjadi mitra tokopedia! Karena akan ada promo menarik berupa cashback langusng dari pembayaran tagihan PLN, PDAM Tekom dan lainnya.
Ketiga, Pulsa cepat sampai dengan sistem Sam Day yakni pemesanan sebellum jam 10 pagi, dan next day delivery.
Lantas, bagaimana cara mendaftar menjadi mktra Tokopedia ?
Masuk saja ke aplikasi Mitra Tokopedianya, lantas klik selanjutnya. Install dulu aplikasinya ya!
Di sana ada tombol ayo mulai usaha, lantas klik
setelah masuk ke halamannya, fokus saja pada bagian atas halaman utamanya
masukkan nomor handphone yang aktif, lantas klik tombol masuk
terdapat pilihan metode verifikasi, masukkan pilihanmu!
Nag setelah itu, kita akan mendapatkan kode verifikasinya via HP, masukkan lagi kode itu di sana
Masukkan identitas nama lengkapmu, foto KTP, serta foto selfo bersama KTP tadi untuk menjadi mitra Tokopedia
Klik tombol lanjutkan
Setelah itu, kita hanya disuruh menunggu prosesnya saja, verifikasinya gak lama butuh waktu maksimal 1×24 jam
2. Mitra Tokopedia menyediakan spanduk buat kios kita
Nah terdapat fasilitas lain yang menerik ketika menjaid mitra tokopedia itu, yakni mendapatkan spanduk kios menarik, yang menajdi media promosi kita, agar lebih cuan.
Media promosi berupa spanduk itu akan menjadi penting sebagai media promosi, kepada masyarakat mulai dari fasilitas produk digital di atas.
Mengapa spanduk? Ya karena media promosi cetak ini, yang paling banyak digunakan di tokok atau warung kecil. Dan terpenting dengan spanduk, orang umum akan mudah mengenali produk apa yang kita ingin jual, dan lantas datang membelinya.
Spanduk design khas ala Tokopedia memiliki design unik lho dan berbeda dibandingkan dengan yang lain.
Diharapkan spanduk itu dpat mendongkrak pendapatan Mitra Tokopedia.
Dengan slogan besar yang tertera “Selalu Ada, Selalu untung” akan memaksimalkan 80% mitra Tokopedia meraup penghasilannya 2x lipat.
Nah dari awal, Mitra Tokopedia diciptakan untuk bertujuan membantu mensejahterakan warung dan toko kecil, dengan memperkenalkan akses tekonologi kepada UMKM kecil, baik pulsa dan juga grosir.
Dan sudah lebih 50 juta UMKM di lebih dari 500 kota/kabupaten Indonesia menjadi mitranya lho!
Teringat 2020, momentum awal diriku mengelola Blog arby.my.id ini. Di awal mengelolanya, aku pernah mencoba membanding-bandingkan Performance-nya dengan Blog seorang kawan.
Namun seketika tersadarkan jika nilai perbandingan itu tidaklah Apple to Apple. Pasti ada yang punya pengalaman sama?
Perbedaan usia Blog, ditambah konsistensi konten ternyata mudah saja melesatkan SEO on Page konten-konten Blog kawanku tadi. Menanyakan resep menggapainya?
Kunci defaultnya adalah bersabar dan terus saja belajar,
Memang wajar, jika usia Blog belia memaklumkan performance-nya biasa-bisa saja.
Namun bagaimana 5-10 tahun mandatang, jika progresnya masih tetap saja sama? Jangankan mampu menaklukan SEO On page, menggerek indeks Domain Authorithy (DA) dan Page Autorithy (PA) Website saja rasanya sulit.
Tapi aku yakin, jika proses sulit itu berpotensi membuncahkan ketidaksabaran, yang lantas membulatkan tekad Beyond Blogging!
Apa itu? Aktivitas Ngeblog yang tidak hanya sekedar ngeblog, membuat konten tulisan, lantas hanya mempublisnya, terlebih merasa prosesnya cukup sampai di situ saja!
Beyond Blogging, pada intinya akan menuntut eksperimen lebih atas aktivitas-aktivitas meng-upgrade kualitas konten Blog. Termasuk meracik tampilan Blog user-friendly, serta –tak lupa– membumbui tulisan tersebut itu dengan kaidah penulisan SEO ala Google, yang selalu dinamis.
Nah seharusnya Beyond Blogging, meyakinkan pada sebuah tekad, jika dahulu sang Blogger pemula hanya mengharap kunjungan visitor secara organik via SEO on page, mungkin harusnya dibalik?
Bagaimana Blogger juga mampu menghantarkan konten Blognya ke dunia maya, agar mudah klik. Dan mereka mau berlama-lama menikmati tulisan kita di depan Gadgetnya.
Apa harapan sesungguhnya? Beyond Blogging tadi, akan meningkatkan trafik kunjungan Blog dan menjadikannya candu referensi kebutuhan pengunjung.
Implikasinya juga akan mampu menggerek indeks DA PA, lantas tak segan Google menempatkan tulisan Blog pada halaman utamanya.
Beyond Blogging bak jalan pintas, melewati aktivitas-aktivitas menggiatkan keaktifan Blogger untuk membangun sebuah Blog yang Profesional, serta Cuan?
Salah satu tekad Beyond Blogging itu lewat Widya Analytic? Dimana Blogger belia seperti saya, semestinya harus coba deh?
Media sosial: tool Analytic sederhana kinerja Blog?
Pameo menyebut jika sebuah tulisan akan menemukan pembacanya?
Bagi kita yang terlanjur terdoktrin hal itu, tentu akan menjadikan sebuah keyakinan kuat jika ‘konten is king’, yang akan mampu memenuhi tujuan-tujuan atas aktivitas nge-blog kita kan?
Namun faktanya, keharusan menyematkan kaidah SEO, tak akan terelakkan, jika ingin menyajikan konten kita di halaman pencarian mesin peramban, dan meraih banyak pengunjung.
Karena sistem Alogaritme mesin peramban, akan mudah mengenali sistematik tulisan terutama pada sisi plagiarisme kontennya-kontennya.
Nah, wajar bertanya lagi, adakah jalan pintas, agar kita tidak terlalu terbebani dengan kaidah SEO, yang –rasanya— membuat kita tidak pernah ‘pintar’ menguasainya dalam sekejap?
Sebenarnya kita sudah lihai menjalani teknik menemukan pembaca tulisan kita, misalnya bergabung saja pada komunitas Blogger?
Dimana aktivitas Walking Blog antar anggota komunitas tadi akan menjadi traffic nyata, menjejakan banyak komentar pengunjung sebagai bukti enggagment kontennya.
Nah, alur kerja itu, bisa menjadi faktor analytic sederhana, yang bisa kita upgrade terus, guna mencipta beyond blogging sesungguhnya?
Dan terlebih kehadiran media sosial ternyata berpotensi membantu tercapainya Enggagment konten Blog yang lebih luas lagi kan?
Analogi kerjanya bakal sama dengan Walking Blog, memposting prolog/teaser/caption konten Blog, dan menyematkan link tautan untuk diklik.
Jangan ditanya, pastilah kita sudah lincah menggunakan dua jenis media sosial, Instagram ataupun Facebook?
Dua media sosial itu menjadi Medsos mainstrem, yang banyak orang gunakan di penjuru dunia.
Dan melihat potensi jumlah penggunanya saja, tentu akan membukakan mata kita, menjanjikan peluang menemukan pembaca tulisan Blog kita dengan mudah.
Ya minimal, pembaca tulisan kita adalah Followers akun kita kan?
Mari lihat saja –misalnya– konten-konten portal berita besar yang mudah sekali memetik followers di kedua Medsos itu.
Mencermati alur kerjanya, akan menjadi hal yang melebihi apa yang kita bayangkan?
Terutama portal media itu mampu menyediakan kapital besar atas konten berbayar media sosial di Facebook dan juga Instagram kan?
Nah, jika tidak mau berpikir keras, kita bisa saja meng-copy paste ide itu, dengan jua membuat akun profesional Medsos, baik di laman facebook dan juga Instagram.
Namun hal yang tidak bisa kita tiru adalah alokasi dananya, yang pasti harus menyesuaikan kantong kita kan?
Tantangan beyond Blogging atas ide menyematkan konten berbayar itu selanjutnya adalah? Apakah postingan kita itu efektif buat traffic Blog kita?
Nah jika progressnya yang terpotret dalam Google Analytic lantas significant. Itu artinya, cara itu bisa dong menjadi kunci sukses dalam upaya beyond Blogging ala kita!
Duh sanggup gak ya?
Yuk menggenapi keberhasilan Beyond Blogging via Widya Analytic sekarang!
Saya yakin, tekad Beyond Blogging, tentu akan memberikan ide out-box apa saja, salah satunya memasukkan faktor materi ke dalam rencana besar itu.
Seperti menyiapkan alokasi dana cukup untuk konten berbayar di media IG dan Facebook.
Bagi diiriku yang hanya sang Blogger belia, hal tadi sudah menjadi ide top of the top. Dimana jika berhasil melakukannya, artinya juga sudah mampu berani tampil percaya diri menjaja kontennya, lewat fitur profesional Instagram dan Facebook.
Tapi sekali lagi, apakah langkah itu sudah efektif terhadap kinerja Blog kita ya? Mari kita renungkan sekali lagi yuk, tentang tantangan itu?
Nah, guna meyakinkannya, kita bisa menggunakan tools analytic lain, yakni layanan widya analytic yang menyajikan analisisnya.
Dimana data widya analytic tadi bisa menjadikan pertimbangan Beyond Blogging, meningkatkan traffic Blog, via akun IG dan Facebook Profesional kita.
Lantas, Widya Analytic dalam sekejap akan menyajikan analisisnya tadi via apps.toba.ai yang bisa akses di mesin peramban.
Jika berhasil masuk, kita bisa lekas daftar dengan e-mail, serta dapatkan akun Toba.Al lewat perintah teknis selanjutnya. Mudah saja!
Analytic data apa saja yang bisa kita dapatkan di Toba.Al sih?
Pertama, Laman Performa Analytic
Nah, ketika sudah berhasil masuk, kita akan berhadapan dengan laman Performa. Sederhananya, laman ini ingin memberitahukan keberhasilan Enggagment rate atas konten yang barusan kita posting di akun Instagram Profesianal kita.
Disana akan menampilkan progress mengenai Followers dari rentang waktu ke waktu. Apakah terjadi penambangan atau sebaliknya? Analisis data itu tentu akan penting sebagai indikator kualitas konten selanjutnya.
Dokpri
Lantas, laman ini juga akan menampilkan hasil detail postingan, lantas juga tingkat keterjangkauan follower dan non-followers. Termasuk jenis hastag yang kita benamkan dalam caption postingan oleh followers dan non followers.
Duh, jika melihat nilai enggagment rate ku, ya secara umum memang masih kurang dan perlu beyond blogging yang lebih keras lagi deh! Hiks..
Kedua, laman Kompetitor Analytic
Laman ini lebih detail dalam memberikan analisis kompetitor kita, tentang seberapa jauh keterjangkaunnya pengguna IG di akun instagramnya.
Dengan analisis ini akan menjadi sebuah pembelajaran positif bagi kita, untuk mengerti apa rahasia kesuksesan mereka itu ya?
Data analisis pada laman ini, akan kurang-lebih sama dengan data analisis enggagment rate atas konten yang kita posting dalam IG dan laman Facebook.
Screen shot Widya Analytic I Dokpri
Ketiga, laman Followers Analytic
Jujur laman ini menjadi analisis data favoritku! Dimana tingkah laku followers kita terbaca dari laman ini. Termasuk sifat gender Followers sampai usianya, hingga dari mana followers kita berasal, untuk terus aktif merespon semua postingan kita di sana.
Dengan data analisis ini, akan mudah memberikan pertimbangan kapan sih waktu terbaik kita memosting konten kita di IG yang sudah disesuaikan dengan waktu rata-rata biasanya mereka aktif di media sosial.
Data analisis umur Followers via widay analytic I Dokpri
Dengan data analisis atas waktu terbaik memosting teaser tulisan tentu akan meyakinkan semua konten yang kita sebar di media sosial akan lebih efektif diklik, dan dinikmati pengguna IG lebih massif lagi, bukan?
Beyond Blogging; Transformasi Digital yang mengajarkan analisis data
Nah membaca tulisan ini, Beyond Blogging pstilah sudah menjadi semangat baru ya?
Dan mengenalkan kita pada tranformasi digital, yakni hasil perubahan yang kita rasakan yang melibatkan sumber daya manusia, proses strategi, struktur melalui adopsi teknologi meningkatkan kinerja.
Dan berbicara pada konteks ini, tentu akan banyak pada upaya kinerja perusahaan yang memiliki kapital yang besar dalam mensukseskan bisnisnya.
Namun dalam konteks lain, menuai enggagment konten Blog, juga masih relevan jua kok, dan memang semestinya harus dicoba.
Nah, widya analytic dengan Toba.Al bisa menjadi tool yang akan mampu melengkapi segala usaha Beyond Blogging kita. Namun dengan syarat bagi kita untuk tidak lelah menguji kualitas konten Blog yang kita lempar ke media sosial bukan?
Oleh sebab itu, terdapat 4 hal lainnya, yang harus menjadi kunci pembelajaran bersama, dan dikerjakan secara simultan oleh kita para Blogger Pemula. Apa saja itu?
1. Berlatih membuat konten pilar
Artikel panjang lebih dari 2000 kata bisanya mudah menjadi rujukan pengunjung untuk betah menikmatinya lho!
Bandingkan saja dnegan konten tulisan yang hanya 500 kata?
Namun tentu saja konten pilar akan menuntut sistematika terstruktur, evergreen serta komprehensif. Ini memang sulit, tapi harus juga terus dilatih dong!
2. Buat banyak konten dan tetap konsisten memproduksinya
Ini pasti akan menjadi masalah bersama, sesama Blogger ya?
Namun tetap teori umunya adalah memperkuat brand tidak boleh menggunakan jurus hit and run, bukan? Nulis, publis dan lantas jeda lama memproduksinya lagi.
3. Anggapan ngonten itu menyita waktu?
Proses ngeblog memang perlu waktu melelahkan? Namun tantangan itu ya harusnya menjadi sebuah item Beyond Blogging kita, dimana kita harus pandai memanfaatkan waktu untuk meng-update Blog kita setiap saat pula.
4. Salah memilih media promosi?
Perjuangan butuh pengorbanan? Tentu saja, untuk mendapatkan hasil terbaik, dibutuhkan usaha keras. Termasuk juga alokasi materi kepada media promosi seperti media sosial ini.
Namun apakah kta sudah meneliti efektifitasnya? Jangan-jangan media promosinya salah sasaran.
Nah dengan mencoba fitur widya analytic ini pasti sudah memberikan keyakinan atas poin ini kan?
Nah dengan memenuhi keempat hal itu, bisa menjadi hal pengingat penting, jika apa yang kita usahakan sebagai wujud Beyond Blogging bagi Blogger pemula, menuntut hal lainnya pula untuk diusahakan.
Sekarang, dari keempat itu, mana yang belum lihai kita terapkan? Jika poin 4 jawabannya, maka segerakanlah mencobanya.
Nah jika –minimal- keempat hal itu sudah terwujud dan mampu dilakukan, menaklukan SEO on Page tentu saja akan lebih terasa mudah ya?
Terutama melengkapinya dengan paket jasa widya analytic.
Jika saja waktu bisa berputar kembali apa sih yang kamu ingini? Jika boleh kutebak, nama-nama mantan bisa saja bergelantungan di benakmu, tuk jadi jawabnya?
Hiks, terlebih, barusan jempol sang mantan mendarat manja di postingan media sosial kita.
Uh, nampaknya masalahmu pelik kawan! Terlebih buat yang baru putusan, dan sudah menebar kenangan manis di media sosial, serasa dunia milik berdua. Anu deh!
Nah, jejak-jejak sang mantan yang hadir di media sosial mungkin menjadi kendala kita untuk sulit move-on kan?
Jika kita yakin menjawabnya ‘iyes’ artinya kita harus mampu menghapus jejak digital kita tadi, agar Google tidak terus kepo, menyimpan dan mengingatkannya di kemudain hari.
Jejak digital I Pexels.com
Mengapa hal itu menjadi penting? Secara umum tentu saja, media sosial atau aktivitas browsing akan menyimpan semua hal baik dan buruk kita itu ‘selamanya’?
Kenangan itu bisa dicap baik oleh kita, namun juga bisa dipresepsikan buruk oleh orang lain, dan sebaliknya bukan? Dan di situlah bukti, jika jejak digital akan memberikan hukuman kepada kita oleh orang lain, pada tujuan apa saja kan? Jahad kan?
Nah, tidak ada cara lain, menghapus jejek digital, bisa menjadi jurus mudah menghilangkan barang bukti, berupa segala aktivitas kita yang terekam dalam informasi digital.
Naluri kita menelusuri jejak mantan pasti akan susah dibendung, dan mampu dikerjakan semudah tindakan berbagi e-mail, pendaftaran situs dan layanan on-line apa saja. Hal itu bisakah kita anggap wajar?
Presepsi tentang jawaban wajar ya wajar terbesit, namun di kemudian hari bisa menjadi malapetaka, bukan? Apalagi bagi kita yang masih amatir ‘berselingkuh’ di dunia maya. Beeh.. don’t try at home!
Nah mengingat kekhilafan yang terus berulang, mungkin saja akan menjalarkan kesalahan lainnya, yang luput kita lakukan di dunia maya.
Hal yang sentimentil macam komentar-komentar negatif, foto-foto dan informasi yang mempengaruhi citra kita?
Sadar atau tidak, jika kehadiran media sosial bagi kita yang berusia produktif bak portofolio saja bukan? Dan gambaran itu bisa sangat penting memetik kesimpulan tentang gambaran sosok kita sebenarnya, meski bisa saja tebakan itu bisa salah. Lords Knows..
Artinya, ya yuk mari melindungi data diri kita dengan mengurangi saja jejak digital di sana, untuk memanen hal hidup lebih nyaman di era digital yang tidak bisa kita hindari ini.
Namun bukan berarti kita antipati terhadap kemajuan digital yang kita raih saat ini, melainkan menghiasinya dengan kegiatan positif untuk mendongkrak produktivitas kita, dan menjadii pencitraan diri, ya bisalah menjadi modal nyapres? Hiks.
Jejak digital positif I Pexels.com
Bagaimana cara menghapus jejak digital itu sih! Mari kaka’ bisikin!
Hal yang perlu kita perhatikan adalah menghilangkan jejak penjelajahan di browser kita mulai sekarang! Biasanya mode samaran itu terdapat di setelan Browser.
Dengan mode ini, penulusuran aktivitas browsing berjalan private, yang tidak merekam halaman yang kita sudah dan sedang kunjungi.
Termasuk keyword penting apa yang sudah kita tanamkan di sana.
Namun, dalam aktivitas, bermedia sosial seperti Facebook, jejak digital penelusuran kita bisa saja masih terlacak, menggunakan mode ini?
Sialnya, memang jaringan media sosial biasanya akan tetap mampu merekamnya.
Nah untuk menghalangi ISP media sosial, kita bisa menggunakan fasilitas VPN saja untukmulai berselancar di internet dengan aman. Ya ambil yang paket berbayar kan tak mengapa asal aman?
Mulai memeriksa apakah data kita sudah bocor, dan berpotensi bocor?
Kebocoran data sudah menjadi hits dewasa ini, dan memang belum ditemukan jalan keluar menangkalnya. Karena sifat teknologi yang selalu saja berkembang setiap detiknya.
Pernah ingat kasus kebocoran data situs situs ternama seperti Yahoo dan Adobe?
Dimana data-data dan jejak digtal penggunanya menjadi dagangan laris manis untuk dimanfaatkan pihak ketiga.
Nah sekarang coba kita memeriksa dulu, apakah kebocoran data sudah terjadi pada diri kita? Nah jika kepo’ mau tahu, kita bisa memulainya dengan klik di browser kita Have I Been Pwned?
Sudah? Layanan itu gratis kok, yang dapat membantu kita memeriksa data informasi kita, apakah data kita sudah bocor dan berpotensi digunakan pihak lain?
Kita cukup memasukkan email yang sering kita gunakan di dunia maya saja.
Jika sudah terlacak kebocoran pada akun kita, berdoa saja pada Tuhan, agar data-data kita tidak disalahgunakan ya?
Hapusin Cookie di browser dan aplikasi
Langkah penting selanjutnya, kita harus giat membersihkan cookie atau remah digital, yang menempel pada aktivitas digital kita, tujuannya sederhana agar aktivitas digital kita tak mudah terlacak.
Di pengaturan setiap browser selalu ada fitur pembesihan ini, secara manual atau otomatis dalam periode waktu.
Pexels.com
Jika kita masih malas untuk melakukannya, serahkan saja pada aplikasi pihak kitiga, macam Advance System Optimizer untuk lekas menghapus cookie dari semua browser yang tersemat dalam Gadget kita, secara serentak.
Batasi pelacakan via aplikasi
Pembatasan aplikasi yang bekerja pada Gadjet kita juga penting kah? Pada prosesnya setiap aplikasi di Smartphone memiliki perbedaan untuk mencatat aktivitas usernya.
Dan memang terdapat aplikasi yang santuy membiarkan usernya sambil menggunakan mode Incognito. Hal itu bisa kita dapatkan jika kita meminta aplikasi itu berhenti melakukan pelacakan dalam pengaturan sistem mereka.
Nah ada baiknya, ketika memilih dan menggunakan suatu aplikasi, kita memeriksa fitur Incognito itu.
Jika kita tak menemukannya, kita biasanya bisa menghapusnya secara manual saja, dan kesemuanya akan bergantung pada sistem operasi yang kita sedang gunakan.
Hapus riwayat pencarian kita!
sudah umum,jika aplikasi seluler menyimpankan data penggunanya pada sistem lokal atau cloud ya? Fasilitas itu memungkinkan mereka bisa mudah menyingkronkan informasi kita ke perangkat lain.
Artinya, untuk menghapus semua log pencarian dari ponsel, kita ya harus menghapusnya dari ragam platform juga/
Sederhananya begini, akun Google kita pasti sudah menyimpan riwayat pencarian yang kita sedang jalankan dari Ponsel android kita? Nah untuk menghapusnya kita harus mengaksesnya dari web.
Buka saja browsernya dulu, buka histories atai halaman riwayat kta, dan lekas hapus saja.
Coba saja layanan DeleteMe, jika susah!
Memang ada banyak layanan untuk mempermudah menghapus jejak digital kan? katakan lah seperti Spokeo, Whitepages.com, PeopleFinder.
Nah terbaru adapula layanan DeletMe atau Deseat.me yang jua mampu melakukan tugas itu! Saya sudah coba, mudah!
Ah dengan langkah itu, aktivitas menghapus jejak digital jadi terlalu mudah, ketimbang menghapus jejak sang mantan, bukan?
Nah percayalah jika kita sudah melakukan –minimal- hal di atas, tentu saja kita sudah memulai niatan bertingkah laku positif di dunia maya.
Dan memulai meninggalkan jejak digital yang baik untuk hari ini dan selamanya.
Niatkan saja, jika menghapus aktivitas jejak digital terdahulu, menjadi sebuah ihtiar kita kini menghapus jejak sang mantan yang telah bahagia bersama orang lain?
Kala itu, Handphone Nokia 3310 milikku tak bergeming, meski mantap menunjukkan tiga batang bar, pertanda sambungan sinyal telpon seluler masih baik-baik saja.
Kertas oretan skript berita juga siap aku bacakan, serta tak ketinggalan Tape Recorder yang bersiap memantik suara rekaman narasumber berita, menuju ruang pendengar di mana saja berada.
Eh, namun jujur, ada sesuatu yang telah terjadi kala itu.
Duh menjadi Jurnalis Radio sekira tahun 2005-an itu rasanya memang terlihat keren? Meski hanya menenteng alat telekomunikasi seluler HP serta Tape recorder yang mungil untuk menggali berita.
Membayangkannya, bisa saja kita lantas mudah membandingkan kerja-kerja Jurnalis media cetak dengan media elektronik?
Salah satunya adalah jika Jurnalis elektronik mampu menyajikan berita lebih cepat, on-the spot lewat sesi breaking-news.
Nah, singkat cerita, –kala itu– terdapat masalah yang berhasil membuat hatiku sangat kacau, mengentaskan tugas Reportase tadi.
Ternyata, Pulsa Handphoneku habis, dan tidak mencukupi melakukan panggilan keluar untuk be-reportase. Alasannya sederhana, karena aku lupa mengisi pulsa. Ups.
Jika ada yang merasakan kondisi kala itu, mungkin bisa mudah meraba sulitnya ketika berada di posisi diriku kan? Terutama bagimana mengisi pulsa yang tidak semudah dilakukan seperti saat ini, dan harganya pun masih mahal?
Nah, Pulsa memang terkesan menjadi hal yang remeh-temeh? Namun melupakannya, pastilah mampu melunturkan kesempurnaan kerja-kerja profesionalitas kita!
Terutama kerja-kerja para Jurnalis yang pasti membutuhkan konektivitas telekomunikasi layak.
Beruntung, tim redaksi sudah paham soal kendala klasik itu.
Dan lekas menelponku via sambungan PSTN, yang sejak dahulu pun sudah mampu membebaskan kendala dalam menghubungkan tugas-tugas Jurnalistik, di pelosok-pelosok Nusantara
Kompas
Nah, mendapati fakta itu, pastilah kita semua sadar? Jika sejak dahulu kehadiran jasa Telekomunikasi Public Switched Telephone Network atau PSTN milik PT Telkom sudah memulai peranan pentingnya, melahirkan konektivitas telekomunikasi di antara kita?
Hal itu, wajar saja dan kita bisa buktikan, lewat menjulangnya infrastruktur telekomunikasi PT Telkom yang mudah kita temui dan menjamur massif di pelosok Nusantara, hingga kini.
Lantas atas pengalaman tadi, di benakku mencatat dua hal penting. Terkait bagaimana eksistensi PT Telkom menghadapi dinamika tantangan di masa depan, dalam upaya menghadirkan jasa Telekomunikasi terbaiknya di tengah kehidupan kita, –masih– memanfaatkan infrastruktur jaringannya itu?
Apa yang menjadi dua hal penting tadi?
Pertama, Soal Efektivitas produk jasa PT Telkom, yakni lewat penawaran inovasi ragam/paket jasa Telekomunikasinya. Salah satunya adalah PT Telkom harus mampu menghadirkan jasa sambungan internet dan telpon terbaik, yang mendukung produktivitas informasi bagi masyarakat
Kedua, soal Efisiensi produk jasa PT Telkom yang juga harus mampu memelihara keterjangkauan harga jasa telekomunikasinya, bukan?
Dokpri
Pertanyaannya, akankah dua hal itu benar-benar menjadikan sebuah kunci bagi PT Telkom untuk terus mampu berinovasi, menjamu ruang-ruang demokrasi kita, yang mudah dipantik oleh produk-produk Jurnalisitk apa saja?
Dan akhirnya, kehadiran konektivitas telekomunikasi yang diharapkan tadi, benar-benar mampu pula menciptakan aktivitas tanpa batas itu? Yuk mari menjawabnya bersama!
Mampukah kita wujudkan aktivitas tanpa batas di tengah rutinitas kita, sekarang?
Merasakah kita tentang seberapa besar kenikmatan yang kita raih hingga hari ini?
Menakarnya akan mudah, kala kita mendapati kemudahan beraktivitas tanpa batas itu? Yakni kita sudah terbiasa melakukan rutinitas apa saja, kapan saja dan dari mana saja, hanya via medium internet kan?
Dan langkah-langkah rutinitas yang kita singgung tadi ternyata bernilai sangat sederhana, lewat aktivitas-aktivitas memandang, mengusap dan mengklik permukaan layar Smartphone perlahan.
Dan lantas, ketiga aktivitas itu segera menghantarkan kita ke ruang maya, yang menghamburkan informasi seputar dinamika kehidupan yang terbungkus produk-produk Jurnalistik media berita.
Nah, semakin kemari, mencermati konten informasi dari portal media online –misalnya– kita akan mendapati akurasi berita yang detail dan terlihat berbeda kan?
Dimana konten produk jurnalistik tadi juga sudah mampu memanja mata kita, dengan suguhan audio-visualnya selain hanya teks, yang seolah ingin meyakinkan kevalidan informasi tadi.
Republika
Ditambah –lagi– dengan kemudahan kita bisa berkomentar bebas, dengan harapan menghadirkan interaksi pembaca, dan membuktikan enggagment atas konten berita on-line itu, mengharapkan pemasukan iklan bagi perusahaan media beritanya.
Artinya adalah benar, jika masa depan akan terus menggantungkan nasibnya pada lahirnya sebuah teknologi telekomunikasi/digitalisasi untuk memenuhi sebuah tuntutan aktivitas tanpa batas itu, yakni akses internet yang layak.
Dan hal terpentingnya adalah, ternyata untuk meraih aktivitas tanpa batas itu, pasti akan mengingatkan kita pada satu hal pokok yang disinggung di awal tulisan kan?
Yakni memastikan ketersedian kuota data dan signal terbaik, hadir di Smartphone kita.
Nah, akhirnya kita harus menyadari jua jika peranan kuota sejatinya akan menjadi generasi penerus dari peranan Pulsa terdahulu?
Artinya lagi, filosofi keduanya akan tetap sama, menjadikannya ruh di dalam kehidupan modern kita, guna melayani aktivitas tanpa batas itu dalam dunia maya.
Lantas, bagaimana menjawab wujud aktivitas tanpa batas itu sih?
Sederhana saja, wujudnya yakni sebuah tuntutan kepada diri kita, untuk mampu menggali kreatifitas dalam diri, yakni memanfaatkan kuota yang kita miliki tadi, untuk mengkonversi kepasifan kita menjadi sebuah keaktifan yang bernilai produktif di dunia maya?
Kompas
Namun ada catatan pentingnya lagi, yakni jika Perilaku keaktifan yang produktif tadi harus benar-benar berkonteks menumbuhkan literasi bermedia sosial kepada diri kita dan orang lain, berdasarkan informasi yang disemburkan produk-produk Jurnalistik yang semakin menggurita saja dewasa ini.
Nah, akhirnya, proses kolaborasi yang terpantik oleh aktivitas-aktivitas tanpa batas itu, diharapkan akan menghadirkan keseimbangan informasi bagi kita semua.
Dan lihatlah wujudnya sudah nampak? Dengan hidangan informasi ala Citizen Jurnalism, yang mampu publik nikmati dengan lezatnya, selain –hanya– produk Jurnalistik media berita.
Siaran Over The Top (OTT), memanja wujud aktivitas tanpa batas itu?
Nah, sampai disini, kita akan meyakini jika informasi atas produk-produk Jurnalisitk, pada hakikatnya merupakan sebuah referensi yang –harusnya— mampu mendukung rutinitas harian kita, bukan?
Dan bukan sebaliknya, arus netizen di dunia maya – viral dan hoaks– menjadikan referensi media berita memproduksi produk-produk Jurnalistiknya.
Karena apa? Disrupsi digital saat ini juga sudah mengalir deras, dan sudah berhasil melahirkan sosok Youtuber, Podcaster, Vlogger, atau Blogger, yakni profesi baru, dengan memaksimalkan kehadiran teknologi telekomunikasi dengan tujuan apa saja.
Dan kini, lewat aktivitas tanpa batas mereka di dunia maya, sudah membuat mereka menjelma menjadi sosok influencer, yang mampu mengemas informasi-informasi atas produk Jurnalistik. Dan lantas mengkapitalisasikannya dengan tujuan apapun –lagi– termasuk ya meraih cuan?
Dan –malah—terkini, mereka juga sudah pandai menggali, mencari dan menyiarkan sendiri, informasi penting mereka ke Publik , dengan atas nama Citizen Jurnalism yang kini tumbuh massif di ranah digital.
Rahasianya sederhana, mereka mampu memaksimalkan fasilitas siaran Over The Top (OTT) melalui jaringan atau infrastruktur operator, namun tidak melibatkan operator penyedia akses internet secara langsung.
Promo paket IndiHome
Produk siarannya berupa Video, audio, voice, telecommunication, news, conference, data center, cloud service, networking services, games, mobile messaging, dan lainnya.
Sedangkan perangkat yang menjadi tool siarannya, bisa berupa Facebook, Whatsapp, skype, Youtube, Netflik, Tiktok hingga Instagram.
Nah, pada akhirnya aktivitas tanpa batas mereka melalui OTT tadi, ternyata juga mengilhami media berita melemparkan produk Jurnalistik secara efektif dan efisien ke publik.
Dan sadar atau tidak, disrupsi teknologi tadi, yakni siaran OTT juga berhasil menggerus eksistensi platform media cetak, dan memaksa mereka harus beradaptasi jua dengan teknologi digital terkini, agar mampu tampil survive.
Nah, aktivitas jurnalistik tanpa batas, akhirnya akan memberikan ruang kepada siapa saja, bukan?
Iya kepada kita dan para jurnalis serta media, agar mampu menghidangkan informasi valid nan penting, dalam wujud teks-audio-visualnya yang beragam, yang kesemuanya mudah berada di genggaman kita.
Poinnya, adalah semua hal itu yang sekejap hadir di depan mata, telinga dan benak kita, akan bermula dari konsistensi kehadiran akses internet yang layak, serta –penting– ketersediaan kuota data yang harus kita miliki pula?
IndiHome PT Telkom, siap memanja aktivitas tanpa batas via OTT?
Menarik lagi istilah OTT di atas tentu tak terlepas dari kehadiran operator penyedia jaringan, bukan?
Dalam hal ini, siaran OTT bagi penggunanya tentu memanen keuntungan, salah satunya adalah pengguna tidak perlu membayar biaya komunikasi, jika membandingkannya dengan komunikasi via jaringan provider –misalnya–
Namun disisi lain, perkembangan OTT juga akan menjadi beban operator jaringan di masa mendatang, jika saja penyedia jasa operator masih menghadirkan jasa tradisional semisal jasa komunikasii PSTN/seluler atau hanya menjadi pengantar data saja.
Karena siaran OTT bersifat menumpang di atas infrastruktur jaringan operator, dan mereka hanya menelean biaya operasional yang rendah.
Nah dalam konteks itulah, PT Telkom sebagai operator penyedia jaringan harus cepat berinovasi menghadirkan jasa telekomunikasi terbaik lewat paket-paket IndiHome Mbois.
Dan, ternyata PT Telkom sudah membuktikan lewat capaian dominasi pelanggan terbanyak pada segmen jaringan internet tetap (Fixed Bradband), memanfaatkan infrastruktur yang ada. Dan itulah alasan, mengapa menyebut IndiHome sebagaiInternetnya Indonesia.
Nah, lantas apakah produk IndiHome bisa menjadi sebuah jawaban atas transformasi PT Telkom itu?
Dimana paket IndiHome berhasil mengkombinasikan pelayanan jasa komunikasi, hiburan, dan internet guna mendukung aktivitas tanpa batas kita saat ini.
Terutama –terpenting—lagi peranan IndiHome akan mampu mendorong produktivitas jurnalistik yang berkualitas, yang sudah kita bahas sedari tadi di atas. Yuk buktikan!
Menguji dua kunci sukses IndiHome Regional 5, melayani Jatim, Bali dan Nusa Tenggara?
Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara merupakan coverage wilayah yang memiliki ragam sosial ekonomi dan juga politik masyarakat yang dinamis? Dan kesemuanya itu merupakan potensi sumber berita atau informasi atau malah konten, bukan?
Oleh sebab itu pembagian regional oleh PT Telkom untuk menata infrastruktur jaringannya wilayah sangat penting, dan mengkonversikan pemanfatannya itu kedalam paket IndiHome kepada publik.
Dan ternyata tanpa kita sadari, usaha itu sudah memberikan jawaban nyata mengena efektifitas serta efisiensi produk IndiHome untuk mencipta aktivitas tanpa batas itu, yang menjadi pertanyaan kita di awal tulisan.
IndiHome.co.id
Oleh sebab itu, IndiHome JatimbaNusra atau Indihome Regional 5 sudah siap melayani aktivitas Jurnalistik tanpa batas lewat varian paket IndiHome yang layak.
Terutama meyakinkan kita atas ketersediaan kuota data yang sangat berharga itu kan? Mari kita bayangkan dahulu bagaimana memanfaatkannya kemudian!
Paket IndiHome 3P (Internet+Telpon+TV)
Paket ini mengkombinasikan paket data internet, telpohe PSTN, serta Usee TV. dengan range kecepatan berinternet dimulai dari 20 Mbps hingga 30 Mbps.
Speks ini menawarkan harga yang sangat terjangkau di kantong? Coba saja dengan paket 20 Mbps, harga langganannya Rp 300 ribuan/bulan. Sedangkan paket 30Mbps biaya berlangganannya Rp 335.000 perbulan.
Nah paket ini, tentu sangat memanjakan aktivitas tanpa batas kita, selama di rumah saja, atau di kantor saja kan?
Dengan paket 30 Mbps saja –misalnya– kita sudah mampu Ber-online ria dengan paket IndiHome Study, menonton Usee TV, hingga berkomunikasi via PSTN. Hal itu tentu menjadikan modal berharga KITA memulai aktivitas Jurnalistik tanpa batas di rumah saja.
Paket IndiHome 2P (Internet+Telpon)
Nah jika paket sebelumnya, masih dirasa mahal dan belum sesuai kebutuhan?
Maka paket 2P juga akan mampu menjawabnya. Paket layanan cepat dan stabil berkecepatan 20Mbps dengan biaya langganannya hanya Rp225.000 per bulan.
Dan juga paket berkecepatan 30 Mbps dengan biaya langganannya hanya Rp 315.000 perbulannya.
Nah, keterjangkauan biaya berlangganan ini, tentu akan menyesuaikan benefit yang juga kita terima, yakni kita hanya menikmati paket IndiHome Study dan paket Telpon PSTN selama 50 menit.
Lantas, paket yang disediakan IndiHome tadi tentunya menjadi sebuah jawaban atas kepastian hadirnya kuota data, yang sudah menjadi ruh dalam kehidupan modern kita, terutama untuk menunjang aktivitas tanpa batas kita, bukan?
Paket 2P IndiHome I Dokpri
Nah, yuk siap berbagi berita apa saja di sekitar kita via IndiHome sekarang!
Acer jua menjaja harga promo Cashback Rp 1 juta, untuk line leptop tipis terbaik Swift, dengan pre-order pada 7-31 Desember 2020 ini.
Ah rasanya unlockdown kini sudah bisa menjadi pilihan terbaik untuk kita tentukan. Dimana Gadget sudah menyematkan banyak kemudahan untuk berinteraksi sosial, meski ya tetap di rumah saja. Dan Acer, ternyata sangat mengerti sekali kebutuhan kita saat ini, dengan luncuran beragam Leptop tipis terbaik di masa Pandemi.
Nah, Tema Pandemi menjadi ide segar yang disematkan dalam beragam produk Acer, mendukung langkah Unlockdown kita, agar tetap produktif. Dan semua produk terbaru Acer sengaja disesuaikan dengan gaya hidup higienis kita, lewat sematan Antimicrobial.
Dan sematan lainnya, yakni ketahanan daya tahan baterai yang lebih lama, serta kualitas grafis yang lebih baik. Dan yang paling memukau tentu saja, adalah tawaran Pre-installed office home and student 2019 yang dibundle hanya senilai Rp1.8 jutaa-an dan berlaku seumur hidup.
Sinopsis Speks luncuran produk Leptop tipis terbaik Acer terbaru ini ya lantas wajar membuat kita penasarankan? Terlebih Acer jua menjaja harga promo Cashback Rp 1 juta, untuk line laptop tipis terbaik Swift, dengan pre-order yang dimulai pada tanggal 7-31 Desember 2020 ini..
Nah berikut empat leptop tipis berkualitas Acer yang bisa kita Pre-oreder, guna memuluskan langkah kita Unlockdow di Masa Pandemi ini. Dan Pre-order bisa dilakukan di Website Acer dan e-store serta toko retail Acer.
1. Swift 3X (SF314-510G)
Leptop tipis terbaik seharga Rp13.5 jutaan ini, menggunakan dapur pacu Intel® Iris® Xe MAX dedicated graphics yang menghadirkan performa grafis layaknya leptop gaming lho. Swift 3X ini juga didukung kekuatan prosesor terbaru yaitu, Intel® Core™ Generasi ke-11.
Swift 3X memudahkan mobilitas sehari-hari, lewat desain ringkas dan beratnya hanya 1,3kg. Swift 3X sangat cocok untuk pekerja kreatif, streamer & YouTuber, serta fotografer. Dimana Swift 3X adalah tool yang memanja kebutuhan grafis, dan dapat diandalkan bekerja kapan saja dan di mana saja.
Untuk aktivitas content creation, kita dapat berkreasi mengedit video menggunakan aplikasi seperti Adobe Premiere. Swift 3X ini juga dapat menemani pelanggan memainkan game populer seperti DOTA 2 dan GTA V.
Swift 3X terdapatpipa pendingin ganda yang menjadi rahasia pendinginan temperatur Leptop yang efektif. Ditambah kipas pendingin berukuran lebih besar, sehingga dapat memindahkan volume udara panas 60% lebih baik dalam mendorong udara panas keluar dari perangkat.
Pilihan 3 mode Silent, Normal, dan Performance memberikan pelanggan kebebasan untuk menyesuaikan sistem pendingin dengan beban komputasi laptop.
2. Swift 5 Antimicrobial (SF514-55TA)
Swift 5 Antimicrobial, leptop tpis terbaik yang dijajakan dengan harga Rp 16.5 jutaan ini sudah jua tersertifikasi Intel® Evo™. Dimana efektivitas kinerja dan responsivitas terbukti mumpuni. Serta daya dukung baterai yang tahan lama selama 17 jam.
Layar sentuh IPS 14 inci yang menawarkan visual menawan juga dilengkapi dengan teknologi Intel® Wireless Wi-Fi 6 AX201 yang menawarkan kinerja jaringan Gigabit wireless 802.11ax.
Selain itu, koneksi dengan kabel pun telah mengusung teknologi tercepat yakni Thunderbolt 4.0. Dan dapat dipasangkan mulai bermacam perangkat dengan performa tinggi seperti kartu grafis eksternal hingga monitor 8K eksternal.
Seluruh keunggulan dan fitur tersebut menjadikan laptop ini cocok untuk pelanggan yang aktif karena mengedepankan performa dan gaya.
3. Swift 3 Infinity 3 (SF314-59)
Swift 3 Infinity 3 (SF314-59) menjadi laptop tipis dan ringan berbobot hanya 1,2kg dengan sasis logam aluminium Mg-Al setipis 15.95mm.
Baterainya bertahan hingga 16 jam dan pengisian cepat untuk penggunaan 4 jam hanya mengisi selama 30 menit. Sehingga dapat dibawa kemana-mana, tanpa harus khawatir tanpa adanya sumber listrik.
Kecepatan ini sejalan dengan kemampuan transfer 8 kali lebih cepat vs USB 3 dengan ThunderboltTM 4 yang juga dapat mendukung produktivitas lebih optimal.
Swift 3 Infinity 3 sudah tersertifikasi Intel® Evo™, platform pemenuhan edisi kedua Project Athena dari Intel yang bisa memastikan kinerja dan responsivitas mumpuni juga daya tahan baterai yang lebih baik. Leptop tipis berkualitas ini dimanja dengan harga Rp 12.5jutaan.
4. Swift 3 Air 3 (SF313-53)
Swift 3 Air 3 (SF313-53) hadir dengan tampilan 268% lebih detail dan resolusi tajam melalui layar 2K. Tampilan layarnya 18% lebih panjang secara vertikal dibandingkan tampilan laptop pada umumnya.
Dengan rasio 3:2 ini memberikan ketika kita tengah membuka dokumen yang panjang. Pengguna akan dapat melihat lebih banyak konten tanpa harus sering melakukan scroll halaman.
Daya tahan baterainya juga 1,4x lebih lama dibandingkan laptop lain di kelasnya, dengan durasi penggunaan hingga 18 jam.
Sehingga mendukung mobilitas yang tinggi serta aman untuk dibawa dan digunakan di mana saja. Selain itu, untuk berikan transfer yang 8x lebih cepat dari USB 3, Swift 3 Air 3 hadir dengan port ThunderboltTM
Swift 3 Air 3 telah tersertifikasi Intel® Evo™, yang bisa memastikan kinerja dan responsivitas dan daya tahan baterai yang panjang. Penggunanya akan merasakan proses wake from sleep kurang dari satu detik. Dan Leptop tipis berkualitas ini diharga mulai Rp 13.5jutaan saja.