Memilih Ponsel baru memang saat ini rada susah ya? Maklum selain alasan harga dan bujetnya yang kadang ga pas, banyaknya aneka Ponselkadang membingungkan -ah alesan-
Apalagi jika berada konter Ponsel gitu, apakah nahan dengan senyuman mbak-mbak yang memperebutkan hati pengunjungnya, menawarkan brand Ponsel yang mereka jual tentunya.
Melihat wajah mbaknya yang -kadang- mirip Raisa aja, semua Ponsel jadinya serasa bagus deh! -Bungkus kak-
Itu baru awal lho memilih Ponsel, buat kamu adam, berat kan? Ah kalau sampe tidak nahan iman, bukan ponsel idaman yang didapat, malah dapet rayuan mbak-mbaknya itu yang berhasil memilihkan Ponsel ala-ala mereka, yang bukan kebutuhan kita.
- Baca juga : Sudah coba peramban Brave belum?
Memilih Ponsel ya tentu ujung-ujungnya duit kan? Jika duitnya longgar, tentu saja Ponsel speks tinggi bisa lekas dibawa pulang.
Nah bagi kita yang masih berpegang teguh hukum ekonomih, yakni dengan harga murah ingin mendapatkan Ponsel yang bagus, lantas bagaimana dong kak? Apakah bisa beli ponsel baru? Nah ini pertanyaan good-buyer nih.
Nah sebelum kalian membeli Smartphone, harusnya sih, pembeli lebih kritis kaya’ tadi untuk menanya speks Smartphone sesuai kantong dan kebutuhan kepada mbaknya.
Bukan hanya ketawa-ketawi kegeeraan seneng dideketin ama mbak Seller Ponsel ya? Entar mbaknya keburu senang, eh malah kamu ga jadi beli, kan PHP! Kasian
Pertanyaan Pertama, Kak Chipset Itu Apa Ya?
Memilih Ponsel kita bakal dijejali dengan istilah speks CPU atau GPU. Namun istilah Chipset inilah yang bisa menunjukkan kelas Ponsel kita. Lha iyalah, dari Chipset inilah mediator untuk megintegrasikan keduanya dalam satu sistem.
Chipset itu terbuat dari bahan silikon, yang sebenarnya dikenal dengan nama SoC (Sistem on Chip), lama kelamaan disebutkanlah Chipset.
Penciptaan Chipset tak lepas dari tuntutan jaman dimana Ponsel sekarang dituntut berbadan langsing dan tidak gendut lagi, sehingga Chipset menyesuaikan dengan tubuhnya yang ramping pulak.
Ketika terbenam dalam Ponsel si Chipset memiliki tugas macam-macam, termasuk mengontrol prosessor (CPU), pengolah grafis, memori USB contoller, manajemen batrai, fungsi sensor serta konektivitas jaringan. Fungsi chipset mah luar biasa ya? Kecil tapi hebat.
Ada banyak jenis Chipset ya? Kayak Mediatek, Exynos, Snapdragon dan juga kirin, dan lainnya deh. Smartphone juga tidak bergantung pada brand Chispset tadi ya, tentu berpulang pada spek Chipset macam core-nya atau inti, clock speed, hingga bentuk Chispetnya.
Chipset yang memiliki core atau inti yang banyak tentu lebih mudah membagi tugas ke masing inti tadi. Artinya, semakin banyak inti dalam Chipset tadi, maka pekerjaan Ponsel akan lancar dan ringan pulak.
Terus, clock-speed, terhubung dengan seberapa cepat si inti-inti tadi menyelesaikan fungsinya per satuan waktu. Satuannya memakai satuan GHz bacanya Gigahertz. Contoh 2.0 GHz artinya inti berhasil menjalankam 2 miliar siklus setiap detiknya.
Nah tiap inti, tidak harus berkecepatan sama. Bisa dikatakan Prosesor dengan ukurannya. Speed-clock tinggi biasanya melakukan proses komputasi cepat. Sedangkan Prosessor dengan clock-rendah biasanya berfungsi pada efisiesensi daya.
Analoginya, prosessor yang bekerja cepat pasti memerlukan energi yang banyak, padahal tidak semua proses pekerjaan butuh kecepatan tinggi.
Nah, biasa kita menemukan perangkat mudah panas, karena dipaksa untuk bekerja cepat, padahal ada juga aplikasi yang dijalankan dengan proses komputasi yang santai. Itu bisa saja menjadi penyebab boros daya pada Smartphone kita.
Tapi, jika prosessor kita lamban dan berfokus pada hemat daya, tentu akan kesulitan untuk menjalankan aplikasi yang menuntut proses komputasi cepat. Coba saja nge-game pasti berpengaruhpada tampilannya yang patah.
Pertanyaan kedua, Idealnya Berapa Core, Buat Ponsel Sesuai Bujet Saya?
Trennya sih, banyak Ponsel menawarkan core chipset 1-2 inti saja, dimana aplikasi juga ingin menjalan proses komputasi dengan santuy yang tidak ingin menggangu daya baterai kita berlebih.
Sehingga jika kebutuhan kita menggunakan Ponsel dengan beban banyak aplikasi atau multitasking berjalan bersama, prosessor dengan banyak inti bisa jadi pertimbangannya untuk dipilih.
Nah biasanya kita suka browsing kan? Sambil chatingan dan malah mendengarkan lagu, terus menerima e-mail, Hal itu bisa dianggap sebagai proses komputasi yang bisa dilakukan prosesor berdaya rendah saja.
Coba kita artikan Chipset dengan spek Mediatek helio p60, (4×2.0 GHz Cortex A-53 & 4×1.6 GHz Cortex A-73).
Artinya itu Chispet diproduksi dari pabriakn Mediatek, jenis Chispetnya berjenis Helio p60, Octa-core berarti terdiri dari 8 inti yang terdiri dari dua jenis inti yang berbeda tipe, yaitu Cortex-A53 dan Cortex A-73.
Masing-masing mempunyai clock dengan kecepatan yang berbeda, yakni 2.0 GHz dan 1.6 GHz.
Tren yang terjasi saat ini, tentu saja hampir semua brand Ponsel merancang Prosseor dengan kinerka tinggi plus hemat daya. Clock-speednya dirancang santai tidak terlalu tinggi namun ada improvisasai akan meningkat tergantung kinerjanya.
Banyak sekali ponsel yang bisa diperoleh dengan macam Chipset. Perusaahan Ponsel selalu saja menggandeng satu jenis Chipset untuk menjadi magnet Ponselnya.
Nah kini mbak-mbak seller Ponsel, sudah bisa menjawab pertanyaan kritis dari pembeli Ponsel soal Chipset tadi kan? Yang kadang bisa menjadi modus PHP dalam membeli ponselnya.
Kalau jawabannya lugas dan tidak salah kaya tadi, masa lha iya, si mas ga jadi beli? Nanti kan malu sendiri.
0 Komentar