Kapook koe! Umpatan itu bisa saja kita dengar, jika saja motor matic kesayangan kita bisa ngomong. Wajar saja, kita sih terkadang kurang mengerti perawatan busi motor.
Ya apa sih susahnya, berkendara matic? Digas terus direm, gitu aja terus kan? Namun ada saja waktu, dimana matic kita mogok dalam kondisi normal, tidak kebanjiran tidak kepanasan.
Distarter tangan hingga kaki tetap saja mesinnya tidak bergeming. Padahal bisa saja businya mati! Eh itu mungkin terjadi, cek aja coba businya, pasti berwarna gosong!
Terlebih buat kita yang rajin hanya make saja, dan tidak pernah merawat dan salah -lagi- mengganti busi motor kita secara mandiri. Ayok ngaku!
Kita pastilah mikir keras, ketika motor mogok kan? Bahkan soal hal dasar sekalipun yakni bagaimana cara mengganti busi motor matic, karena ya motor matic harus membuka kap ini dan itu, dan membuka banyak mur dan kunci. Akhirnya nyerah, dorong deh ke bengkel.
Kisah busi motor
Busi motor sebenarnya komponen penting juga lho buat siklus pembakaran mesin pada kendaraan bensin. Terkadang sesampai di bengkel, kita sembrono mengganti busi dengan sembarang tipe yang sudah distandarkan.
Padahal setiap pabrikan motor Sudah punya standar busi yang harus digunakan. Sehingga harusnya, hal tadi diperhatikan ketika mengganti busi dengan merk beda di bengkel.
Jika pun harus menggunakan merk beda, panjang pendek ulir busi harus jua sama dengan yang standar pabrikannya.
Dan biasanya ada saja yang terlihat sama namun lagi-lagi spesifikasinya bisa saja berbeda dan membuat penurunan kinerja mesin motor, dan akhirnya menyebabkan mogok tanpa sebab.
Busi motor sejak lahir bertugas dalam proses pemercikan api ke ruang mesin motor, lalu terjadilah pembakaran bensin yang menggerakkan piston.
Nah jika ulir busi ternyata pendek, akan terjadi penumpukan karbon. Jika ulirnya Panjang , busi akan cepat panas dan rawan berbenturan dengan piston.
Nah jangan lupa ketika di bengkel hendak menggantinya, liat-liat tipe busi yang akan diganti, dengan memperhatikan tipe busi standartnya, biar speknya sama dan kinerjanya optimal dan tidak menimbulkan masalah busi motor cepat mati.
Dan paling tidak, pemakaian setahun busi motor yang hanya di sekitaran rumah ke pasar ke sekolah, minimal busi memang harus diganti deh, biar aman di jalan. Jadi gampangkan perwatan busi motornya?
Merawat busi motor?
Teknisnya sih busi di motor bertugas merubah tegangan listrik yang disalurkan koil menjadi percikan api, terus membakar campuran dari bensin dan udara di ruang mesin yang dikompresi, dan seterusnya menggerakkan mesin motor kita.
Busi yang tidak terawat akan berkerak, karena kotoran yang nempel pada elektroda busi.
Eh namun, busi motor ternyata bisa membersihkan kerak kotoran yang disebut dengan self cleaning lho! Syaratnya tentu ada, si busi harus berada dalam temperature yang optimal.
- Baca juga : Duh nyamannya layanan service Mitsubishi!
Dalam artian kita bisa membawa motor kita dengan memacu kendaraan di jalan dengan kecepatan 60km sampai dengan 80 km/jam dalam beberapa waktu, bukan digas keras-keras dalam keadaan normal.
Jika kurang dari itu kecepatan itu, dan hanya berjalan nyantai 40km/jam dan selalu stop and go kerana lampu lalu lintas cukup sering, tentu saja proses cleaning itu tidak tercapai, ya karena suhu yang kurang optimal.
Perhatikan perawatan busi motormu ya!
Ah tersadarkan dibalik kemudahan berkendara matic, tentunya ada saja kerumitan dan kompensasi biaya perawatan yang harus diperhatikan dan dipersiapkan. Itu baru satu komponene, belum yang lain.
Paling tidak, sudah mengerti perawatan busi motor, bisa menjadikan jurus baru kita untuk tetap siaga kalau-kalau motor matic kesayangan kita moghok di jalan kan kasian!
Terlebih, pas ada awewe yang motornya mogok, bisa jadi modus buat kenalan. Jika sudah paham dikit jadi mekanik dadakan, tinggal disentil aja businya deh, bersihin kalau bandel ganti. Jika sukses wah bisa jadi jodoh kan! Hiks
Selamat mencobah!
0 Komentar