Enaknya jika Gawai kita telah tersemat aplikasi bayar-bayar, seperti aplikasi Perbankan. Kita bisa seenaknya memerintahkan kebutuhan plus keinginan apa saja, hadir di depan mata kita, segera.Menyematnya, layaknya, kantor cabang Bank sudah berada di Gawai saja deh, dan bisa diakses kapan saja. Nah, hal ini seolah menjadi bukti, jika Millenial –seperti kita- sebenarnya sudah mampu berdapatasi –bahkan- telah siap menjadi inklusif atas layanan Perbankan.
Kebetulan, bulan inklusi keuangan pada bulan Oktober ini, terus menandai capaian keberhasilannya, dengan tingkat inklusi keuangan mencapai level 76.2%. di tahun 2019.
Artinya, tidak hanya Millenial, berbagai lapisan masyarakat juga sudah semakin inklusif saja menggunakan jasa Perbankan.
Oiya, kamu sudah terdaftar menjadi nasabah Bank? Jika sudah ya bersukurlah! Jika belum, lanjutkan saja membacanya ya? Siapa tahu setelah ini, kita bersama dapat membuktikan sendiri keasyikan bertransaki perbankan, hanya lewat Gawai.
Menjadi Millenial yang inklusif, siapa takut!
Istilah inklusif tentu saja akan berbicara pada hal keterbukaan dan sikap penerimaan kita terhadap hal positif, yang sedang berkembang saat ini.
Terutama, memanfaatkan kemajuan teknologi digital yang memasukkan jasa Perbankan dalam kehidupan harian kita.
Menjadi inklusif memang tidaklah mudah, terutama bagi umat Muslim? Karena istilah Perbankan –bisa- diyakini memuat sisi halal dan haram.
Namun kemudahan menjadi inklusif masih terus menganga, dengan hadirnya kebijakan Dual-Bank.
Artinya, ya Perbankan konvensional yang kita kenal, juga dapat menghadirkan pelayanan Perbankan Syariah. Misalnya Bank BRI, ternyata ada Bank BRI Syariah-nya juga.
Namun poinnya, adalah fungsi Bank Syariah sama saja dengan Bank Konvesional, dimana sama-sama bisa digunakan sebagai wadah menabung, transfer-transferan dan juga macam pembiayaan.
Lalu perbankan syariah juga ditunjang teknologi terkini seperti penggunaan ATM, internet Banking serta penyediaan Aplikasi yang tersemat mudah di Gawai kita.
Secara phisik, terlihat jelas dari logo iB -kependekan dari islamc Bank- yang terpampang besar di setiap kantor Perbankan Syariah.
Dan yang terpenting –lagi- MUI memberikan rekomendasi atas terbentuknya Dewan Pengawas Syariah (DPS), untuk menyakinkan kita jika benar-benar operasional Perbankan Syariah berjalan syar’i sesuai ajaran islam.
Secara umum, kondisi itu bisa menjadi pertimbangan penting kita untuk bisa menerima menjamurnya Perbankan Syariah yang menjadi kebutuhan umat kini. Ini seperti buah manis atas strategi nasional keuangan inklusif yang mulai gencar dilakukan di tahun 2016.
Mencari celah layanan Perbankan yang produktif yuk!
Wajarlah jika Millenial berharap, aktivitas menabungnya akan menuai hasil di masa depan. Selain –klise- digunakan menerima transferan, selanjutnya dihabiskan buat ini-itu.
Nah lewat aktivitas Perbankan, pernahkan kita membayangkan jika hasil tabungan kita bisa lekas melimpah dalam waktu singkat?
Dan kita bisa lekas menukarkan dengan asset yang bermanfaat? Membeli Rumah sendiri misalnya, –wiih- meski ya ada juga layanan Perbankan KPR, jika kita kesulitan untuk cash.
Nah, semua mimpi dan potensi ini justru terbuka lebar kok, dengan manfaat inklusi keuangan ini. Dan tentu hal ini menjadi titik balik Millineal memaksimalkan layanan perbankan, dari aktivitas monoton seperti menabung serta transfer-transferan pembayaran saja.
Sudah coba Deposito syariah, belum?
Nah layanan Perbankan yang menjadi langganan saya adalah layanan Deposito. Tujuan berdeposito tentu saja ingin memaksimalkan lagi hasil tabungan kita agar lebih banyak, plus berkah, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
Kebetulan saya sudah mencobanya, lewat Gawai ini. Prosesnya cepat, Klak-klik-klah selesai deh. Dan jumlah uang minimum deposito yang menjadi syarat layanan ini juga pasti terjangkau, sekira Rp 2.5 jutaan.
Nah deposito Syariah sendiri merupakan investasi yang berjangka waktu yang pasti menerapakan nilai-nilai syariah.
Nantinya, ketika membuka dan memanfaatkan layanan investasi ini, kita akan melakukan akad mudharobah. Yakni akad yang memahamkan soal perhitungan nilai yang kita akan dapatkan, dengan bagi hasil/nisbah.
Nah sebagai pemilik modal kita disebut shahibul maal, dan Bank sebagai pengelolal sebagai Mudharib-nya. Jika sudah OK, kita tinggal memilih untuk sistem bagi hasilnya.
Mau menggunakan sitem Mutlaqahdah yakni membiarkan Bank menentukan instrumen investasi memutar uang. Atau Muqayyadah, dimana nasabah yang memilih sendiri investasi yang akan dilakukan oleh Bank.
Manfaat investasi Deposito!
Saya yakin, menabung selalu bisa kita niatkan untuk mengabulkan keinginan di masa depan, yang bisa saja lekas tercapai salah satunya lewat ber-Deposito. Dimana jelas keuntungan yang kita dapat pastilah lebih besar daripada mengandalkan keuntungan tabungan semata.
Nah selama pengalaman saya, ada empat hal yang saya rasakan lewat layanan deposito. Mau tau?
Pertama, dana kita aman kok!
Jangan berandai-andai jika Bank kita pailit, namun jika itu terjadi-pun tentu saja akan aman. karena semua nasabah sudah terjamin dananya oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Kedua, keuntungan menurut keinginan kita!
Deposito konvensional dan Syariah tentu beda. Jika konvensional berdasarkan suku bunga acuan BI yang bisa berfluktuasi.
Deposito Syariah menerapkan bagi hasil, dan besarannya bisa bergantung kegesitan Bank memutar dana di jalan syar’i.
Ketiga, Insya Allah Halal!
Bank Syariah tentu memiliki mekanisme memutar uang yang Syar’i. Misalnya, modal yang kita putar terbatas hanya digunakan untuk sektor usaha yang positif dan sesuai doktrin agama islam.
Nah dengan layanan Perbankan, deposito Syariah tentu saja menyadarkan kita, jika menghasilkan uang tidaklah sulit kan?
Namun tidak jua kuatir akan kehalalan dan berkahnya, baik untuk kita dan juga kreditur yang memanfaatkan dana kita
Keempat, deposito adalah jaminan berharga
Selain melakukan permodalan, status nasabaH deposito akan mendapatkan bonus. Dimana aktivitas kita ini tercatat sebagai nilai plus. Jika saja kita juga butuh permodalan usaha dari Bank, dan bisa menjadi pertimbangan untuk mencairkan permodalan dengan mudahnya.
Segera rasakan keasikan inklusi keuangan lewat Aplikasi BRI Syariah, yuk!
Nah beralih ke praktik, kita bisa lekas mengunduh aplikasi BRI Syariah dulu di play-store yuk. Untuk mencoba keasyikan layanan transaksi syariah di sana.
Yang menyajikan banyak layanan perbankan, baik pembayaran ini-itu, layanan investasi bahkan pembiayaan sektor usaha kita.
Jika belum terdaftar nasabah BRI, lekas akses saja kemudahan pendaftaran nasabah online lewat aplikasi tadi.
Dalam sekejap, ketika persayaratan sudah diverifikasi menjadi nasabah BRI. Kita bisa lekas memaksimalkan aplikasi BRI syariah dengan asyiknya, yang tak kalah dengan Bank Konvesional.
Apa yang saya suka aplikasi BRI-Syariah?
Nuansa Syar’i menyapa kita sembari ingin bertransaki. Sudah dibuka, belum? Lihatlah terdapat, beberapa ikon yang bisa diklik. Seperti jadwal sholat, ATM terdekat, kantor Cabang BRI, arah kiblat, hingga Juz Amma digital.
Setidaknya kehadiran aplikasi BRI Syariah jelas memudahkan kita bertransaki perbankan. Dan lagi, manfaat ikon di laman selamat datang tadi, bisa meyakinkan, mengingatkan dan akhirnya bisa menuntun langkah kita lebih syar’i sehari-hari.
Ah aplikasi BRI Syariah ini saya anggap, seperti Aplikasi ‘Thounsand in one’ Banyak kegunanan satu aplikasi. Dan berhasil melatih nasabahnya menjadi lebih inklusif serta lebih Syar’i dalam aktivitas Perbankannya.
Kredit photo cover : Bisnis.com
0 Komentar