Menghapus Jejak Digital, Jejak Mantan? Mudah Mana?

Menghapus Jejak Digital, Jejak Mantan? Mudah Mana?

jejak digital

Jika saja  waktu bisa berputar kembali apa sih yang kamu ingini? Jika boleh kutebak, nama-nama mantan bisa saja bergelantungan di benakmu, tuk jadi jawabnya?

Hiks, terlebih, barusan jempol sang mantan mendarat manja di postingan media sosial kita.

Uh, nampaknya masalahmu pelik kawan! Terlebih buat yang baru putusan, dan sudah menebar kenangan manis di media sosial, serasa dunia milik berdua. Anu deh!

Nah, jejak-jejak sang mantan yang hadir di media sosial mungkin menjadi kendala kita untuk sulit move-on kan?

Jika kita yakin menjawabnya ‘iyes’ artinya kita harus mampu menghapus jejak digital kita tadi, agar Google tidak terus kepo, menyimpan dan mengingatkannya di kemudain hari.

Jejak digital I Pexels.com

Mengapa hal itu menjadi penting? Secara umum tentu saja, media sosial atau aktivitas browsing akan menyimpan semua hal baik dan buruk kita itu ‘selamanya’?

Kenangan itu bisa dicap baik oleh kita, namun juga bisa dipresepsikan buruk oleh orang lain, dan sebaliknya bukan? Dan di situlah bukti, jika jejak digital akan memberikan hukuman kepada kita oleh orang lain, pada tujuan apa saja kan? Jahad kan?

Nah, tidak ada cara lain, menghapus jejek digital, bisa menjadi jurus mudah menghilangkan barang bukti, berupa segala aktivitas kita yang terekam dalam informasi digital.

Naluri kita  menelusuri jejak mantan pasti akan susah dibendung, dan mampu dikerjakan semudah tindakan berbagi e-mail, pendaftaran situs dan layanan on-line apa saja. Hal itu bisakah kita  anggap wajar?

Presepsi tentang jawaban wajar ya wajar terbesit, namun di kemudian hari bisa menjadi malapetaka, bukan? Apalagi bagi kita yang masih amatir ‘berselingkuh’ di dunia maya. Beeh.. don’t try at home!

Nah mengingat kekhilafan yang terus berulang, mungkin saja akan menjalarkan kesalahan lainnya, yang luput kita lakukan di dunia maya.

Hal yang sentimentil macam komentar-komentar negatif, foto-foto dan informasi yang mempengaruhi citra  kita?

Sadar atau tidak, jika kehadiran media sosial bagi kita yang berusia produktif bak portofolio saja bukan? Dan gambaran itu bisa sangat penting memetik kesimpulan tentang gambaran sosok kita sebenarnya, meski bisa saja tebakan itu bisa salah. Lords Knows..

Artinya, ya yuk mari melindungi data diri kita dengan mengurangi saja jejak digital di sana, untuk memanen hal hidup lebih nyaman di era digital yang tidak bisa kita hindari ini.

Namun bukan berarti kita antipati terhadap  kemajuan digital yang kita raih saat ini, melainkan menghiasinya dengan kegiatan positif untuk mendongkrak produktivitas kita, dan menjadii pencitraan diri, ya bisalah menjadi modal nyapres? Hiks.

Jejak digital positif
Jejak digital positif I Pexels.com

Bagaimana cara menghapus jejak digital itu sih! Mari kaka’ bisikin!


Membiasakan gunakan mode Browser samaran/Incognito yuk!

Hal yang perlu kita perhatikan adalah menghilangkan jejak penjelajahan di browser kita mulai sekarang! Biasanya mode samaran itu terdapat di setelan Browser.

Dengan mode ini, penulusuran aktivitas browsing berjalan private, yang tidak merekam halaman yang kita sudah dan sedang kunjungi.

Termasuk keyword penting apa yang sudah kita tanamkan di sana.

Namun, dalam aktivitas, bermedia sosial seperti Facebook, jejak digital penelusuran kita bisa saja masih terlacak, menggunakan mode ini?

Sialnya, memang jaringan media sosial biasanya akan tetap mampu merekamnya.

Nah untuk menghalangi ISP media sosial, kita bisa menggunakan fasilitas VPN saja untukmulai  berselancar di internet dengan aman. Ya ambil yang paket berbayar kan tak mengapa asal aman?

Mulai memeriksa apakah data kita sudah bocor, dan berpotensi bocor?

Kebocoran data sudah menjadi hits dewasa ini, dan memang belum ditemukan jalan keluar menangkalnya. Karena sifat teknologi yang selalu saja berkembang setiap detiknya.

Pernah ingat kasus kebocoran data situs situs ternama seperti Yahoo dan Adobe?

Dimana data-data dan jejak digtal penggunanya menjadi dagangan laris manis untuk dimanfaatkan pihak ketiga.

Nah sekarang coba kita memeriksa dulu, apakah kebocoran data sudah terjadi pada diri kita? Nah jika kepo’ mau tahu, kita bisa memulainya dengan klik di browser kita Have I Been Pwned?

Sudah? Layanan itu gratis kok, yang dapat membantu kita memeriksa data informasi kita, apakah data kita sudah bocor dan berpotensi digunakan pihak lain?

Kita cukup memasukkan email yang sering kita gunakan di dunia maya saja.

Jika sudah terlacak kebocoran pada akun kita, berdoa saja pada Tuhan, agar data-data kita tidak disalahgunakan ya?

Hapusin Cookie di browser dan aplikasi

Langkah penting selanjutnya, kita harus giat membersihkan cookie atau remah digital, yang menempel pada aktivitas digital kita, tujuannya sederhana  agar aktivitas digital kita tak mudah terlacak.

Di pengaturan setiap browser selalu ada fitur pembesihan ini, secara manual atau otomatis dalam periode waktu.

Pexels.com

Jika kita masih malas untuk melakukannya, serahkan saja pada aplikasi pihak kitiga, macam Advance System Optimizer untuk lekas menghapus cookie dari semua browser yang tersemat dalam Gadget kita, secara serentak.

Batasi pelacakan via aplikasi

Pembatasan aplikasi yang bekerja pada Gadjet  kita juga penting kah? Pada prosesnya setiap aplikasi di Smartphone memiliki perbedaan untuk mencatat aktivitas usernya.

Dan memang terdapat aplikasi yang santuy membiarkan usernya sambil menggunakan mode Incognito. Hal itu bisa kita dapatkan jika kita meminta aplikasi itu berhenti melakukan pelacakan dalam pengaturan sistem mereka.

Nah ada baiknya, ketika  memilih dan menggunakan suatu aplikasi, kita  memeriksa fitur Incognito itu.

Jika kita tak menemukannya, kita biasanya bisa menghapusnya secara manual saja, dan kesemuanya akan bergantung pada sistem operasi yang kita sedang gunakan.

Hapus riwayat pencarian kita!

sudah umum,jika aplikasi seluler menyimpankan data penggunanya pada sistem lokal atau cloud ya? Fasilitas itu memungkinkan mereka bisa mudah menyingkronkan informasi kita ke perangkat lain.

Artinya, untuk menghapus semua log pencarian dari ponsel, kita ya harus menghapusnya dari ragam platform juga/

Sederhananya begini, akun Google kita pasti sudah menyimpan riwayat pencarian yang kita sedang jalankan dari Ponsel android kita? Nah untuk menghapusnya kita harus mengaksesnya dari web.

Buka saja browsernya dulu, buka histories atai halaman riwayat kta, dan lekas hapus saja.

Coba saja layanan DeleteMe, jika susah!

Memang ada banyak layanan untuk mempermudah menghapus jejak digital kan? katakan lah seperti Spokeo, Whitepages.com, PeopleFinder.

Nah terbaru adapula layanan DeletMe atau Deseat.me yang jua mampu melakukan tugas itu! Saya sudah coba, mudah!

Ah dengan langkah itu,  aktivitas menghapus jejak digital jadi terlalu mudah, ketimbang menghapus jejak sang mantan, bukan?

Nah percayalah jika kita sudah melakukan –minimal- hal di atas, tentu saja kita sudah memulai niatan bertingkah laku positif di dunia maya.

Dan memulai meninggalkan jejak digital yang baik untuk hari ini dan selamanya.

Niatkan saja, jika menghapus aktivitas jejak digital terdahulu, menjadi sebuah ihtiar kita kini menghapus jejak sang mantan yang telah bahagia  bersama orang lain?

Duh, jika sepakat, yuk kerjakan!